Rabu, 03 Agustus 2016

Memang Nggak Mudah

Saat saya seumuran 9 tahun, saya paling suka digendong bapak saya dipundaknya. Bagi seorang anak yang tingginya kurang 150cm, berada dipundak bapak berasa tinggi sekali! Saya senang sekali karena saya bisa menyentuh langit-langit rumah, pohon yang dahannya tinggi, bahkan memetik buah mangga yang sedang matang di halaman rumah. Saking gembiranya, sering saya melonjak kegirangan tanpa sedikitpun kuatir bapak saya akan jatuh atau roboh karena saya tahu bapak saya akan memengang saya dan melindungi saya. Saya percaya bahwa bapak saya mampu menjaga saya walupun saya tahu bapak tidak sekekar atlit binaraga. Saya percaya bapak saya mampu menopang tubuh saya walaupun bapak tidak sekuat atlit angkat besi dengan tubuh yang besar.
 
source: www.wajibbaca.com
PERCAYA…hal yang ternyata tidak mudah. Apalagi saat yang kita pandang hanya masalah, kesulitan, pergumulan di hidup kita tanpa penyelesaian yang kunjung datang. Berkali-kali kita berlutut memohonkan pertolongan kepada Tuhan untuk menemkan jawabannya tapi tak juga tiba. Kekuatiran, ketakutan akhirnya mengisi pikiran dan hati kita.

Ya…percaya memang tak mudah. Percaya butuh hati dan iman untuk menyerahkan semua yang tak mampu kita lakukan kepada yang lebih kuasa di hidup kita. Iman bisa ditumbuhkan dari mengingat pertolongan-pertolongan yang kita dapatkan dimasa-massa yang lalu dari sang pemberi hidup. Jika kita bisa melalui semua yang telah diijinkan terjadi dimasa yang lalu, maka kita akan dimampukan melaluinya saat ini.

source: YesHeIs
Sepertinya saya juga harus mengingat saat saya digendong bapak saya. Saya percaya bapak saya akan menjaga dan melindungi saya supaya saya tidak jatuh. Jika bapak saya akan menjaga dan melindungi saya, maka Tuhan yang menciptakan saya yang lebih tahu tentang saya akan melakukan apa yang terbaik buat saya.


PERCAYA, memang tak mudah tapi worthed to do that in our live event we can’t see anything in front.  


Tidak ada komentar: