source: gracethrufaith.com |
Suatu kali saya dan beberapa teman yang dulu pernah bekerja
di lembaga yang sama bertemu. Istilahnya reuni'an. Di setiap reuni pasti banyak
cerita yang kami tuturkan satu dengan yang lain. Dan tidak bisa dipungkiri
saling mmebandingkan-bandingkan tempat kerja yang sekarang dan yang dulu jadi
salah satu bahan pembicaraan kami. Ya selalu ada yang lebih dan kurang, mulai
dari gaji, sistem tunjangan perjalanan dinas yang lazim kami sebut perdiem,
suasana kantor beserta teman-teman, si bos, sistem manajemen kantor sampai mudah sulitnya kami mencari
tempat makan siang.
Ya…selalu ada ada perbedaan di setiap kehidupan kita. Tidak
ada yang sama. Selalu ada yang kurang dan lebih, selalu ada yang negatif dan
positif. Cara kita menyikapi segala kekurangan atau hal-hal negatif yang sering
tidak kita sukai adalah hal yang sangat penting. Jika sikap kita selalu
memunculkan atau hanya memandang hal-hal yang kurang, hal-hal yang negatif maka
mata kita tidak bisa melihat hal yang lebih. Jika hati kita hanya diajak
merasakan hal-hal yang negatif, maka ia tidak terbiasa merasakan hal-hal yang
positif.
Bukankan hidup tidak selalu menyediakan apa yang kita
inginkan? Bukankah hidup tidak selalu diisi hal-hal yang lebih, yang positif.
Kurang dan lebih, negatif dan positif adalah sepasang keadaan yang saling
melengkapi. Kita manusia yang sulit memahaminya. Begitu egoisnya kita jika
hanya ingin yang lebih, yang enak, yang menyenangkan tanpa mau merasakan yang
kurang, yang tidak enak, yang tidak menyenangkan. Kekurangan dan kenegatifan akan
bisa dirasakan dan dinikmati dengan rasa syukur dan keyakinan bahwa kelebihan
dan kepositifan akan menggantikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar