Jumat, 01 Juli 2016

The Rainbow over Your Eyes

source: bahasadanrupa.blogspot.com


Akun @bocah_angon di ig menulis di salah satu captionnya seperti ini, “Andai kesusahan adalah hujan dan kesenangan adalah matahari, maka kita butuh keduannya untuk melihat pelangi.” Kalimat itu mengingatkan saya akan dinamika yang terjadi di hidup kita. Bahwa kesusahan tidak selamanya memenuhi hari-hari kita. Juga kesenangan, tidak selamanya menyertai hari-hari kita.

Cara pandang saya disadarkan oleh sebuah tulisan yang mengatakan kesusahan atau masalah atau pergumulan adalah ajang untuk meningkatkan kapasitas kita. Jika saat ini kapasitas kita untuk meredam emosi masih rendah, maka jangan menghindar jika kesusahan itu mengasah kapasitas dalam menahan emosi. Kalau kapasitas dalam hal mengendalikan keegoisan masih dilevel paling rendah, maka jangan bête kalau setiap hari kita harus dilatih untuk mengalah. Jika kapasitas kita untuk bersabar masih dilevel warnah merah, maka jangan risau kalau kita dihadapkan dengan orang-orang yang sulit.

Yup, kesusahan adalah cara melatih kapasitas kita untuk semakin besar dalam segala hal yang positif. Jadi, saat kesusahan itu sudah berlalu dan matahari bersinar untuk menguraikan titik-titik air hujan menjadi bentangan pelangi, saatnya kita merayakan kapasitas yang makin meningkat dengan menggunakan kapasitas itu sebaik mungkin.

Gampang? Gampang dunk….menulisnya maksud saya.
Gampang atau ngganya tergantung kita menyikapinya. Kalau kita belum apa-apa sudah menyerah ya udah, kita tidak akan dapat melihat indahnya pelangi.

Butuh kerelaan dan kerendahan hati untuk menjalaninya. Dan tentu saja latihan tiada henti. Capek? Tentu dunk….tapi perlu diingat segala usaha pasti ada buahnya, ada hasilnya.


Jadi, embrace every drop of the rain then embrace the light of sun and finally you will find the joy of the rainbow over your eyes.     

Tidak ada komentar: