Senin, 11 Juli 2016

Nggak Suka…Nggak Demen…!!!

source: inspiritational.wordpress.com


Betapa serinnya kita membandingkan segala hal. Baik itu makanan, tempat, kondisi, stuasi, bahkan oang-orang yang kita temui dalam keseharian kita. Telinga kita tidak asing lagi mendengar perkataan-perkataan seperti ini;
“Koq makanan disini harganya lebi mahal ya ketimbang di restoran A.
Padahal menunya sama. Eh…lebih enak berenang disini daripada di kolam renang B.
Uh…tau gitu mending nggak perlu ikut dia. Mending tiduran di rumah, nggak capek panas-panas keliling pasar hanya untuk membeli kain hanya beberapa meter aja.
Ehm…ternyata bos baru lebih nggak enak. Suka memerintah seenaknya ketimbang yang dulu. Sebel deh!”
 
source:collective-evolution.com
Manusiawi sih ya membanding-membandingkan sesuatu atau seseorang. Manusia memang tidak mudah puas dan selalu ingin lebih.

Eit…tapi sikap tidak mudah puas dan selalu ingin lebih membuat kita sering melontarkan komplain. Jika diteruskan kita akan menjadi pribadi yang demen menggerutu. Membuat semua yang kita hadapi tampak tidak baik serta kurang pas. Sikap membanding-bandingkan ini mengurangi kapasitas kita untuk bersyukur. Bagaimana bisa bersyukur, jika dikit-dikit komplain, dikit-dikit protes.

Mari sama-sama memahami jika segala yang dihadirkan dalam hidup kita tidak ada yang sempurna. Nothing perfect, bahasa kerennya. Nah, disitu unik dan menariknya. Nothing perfect itulah membuat kita beajar untuk mengambil yang baik-baik aja dan meninggalkan yang jelek-jelek. Nothing perfect itulah membuat kita mawas diri. Belajar menerima bawa hidup ini tidak memberikan apa saja yang kita mau. Nothing perfect membuat kita bersyukur kita mendapatkan kesempatan menerima yang baik dan belajar dari keburukan sesuatu.




Less comparing makes us less complaining, then it will teach us how to grateful.

Tidak ada komentar: