Waktu saya masih muda belia :),
jika saya ditanya apa kreteria
pasangan yang saya inginkan, maka saya akan menjawab dengan
segambreng daftar sikap, sifat sampai penampilan ideal menurut saya. Saya akan menjawab, dia harus
bla…bla…bla…
Dengan bertambahnya usia dan pasangan tak kunjung datang,
maka daftar kreteria menyusut jadi tinggal 3 nomer dan salah satunya adalah
sabar. Kenapa saya perlu pasangan yang penyabar? Karena saya orangnya tidak
sabaran, suka grusa-grusu orang jawa mengistilahkan alias grudak gruduk,
selebor gitu, dan semuanya pengen cepet, instan.
Pemikiran saya, jika saya bukan orang yang sabar maka
carilah pasangan yang sabar. Jika kamu orang yang boros, maka carilah pasangan
yang bisa berhemat. Jika kamu adalah orang yang tidak rapi maka carilah
pasangan yang rapi. Jika kamu pemalas carilah pasangan yang rajin. Jika kamu
adalah orang yang egois, maka carilah pasangan yang pengertian. Bukankah
pasangan kita akan melengkapi kekurangan kita.
Ternyata pemikiran saya di atas SALAH BESAR! Kita tidak bisa
meminta seseorang (terutama pasangan kita) untuk melengkapi atau mengisi
kekurangan-kekurangan kita. Kekurangan kita adalah tanggung jawab kita sendiri
untuk mengisinya, untuk meningkatkan kapasitas kita.
Jika saya bukan orang yang penyabar, maka tanggung jawab
saya untuk melatih diri saya menjadi seorang yang sabar. Jika saya adalah
pemboros, maka kewajiban saya untuk melatih diri berhemat. Jika saya seorang
yang tidak rapi, maka saya harus memulai hidup rapi. Jika saya seorang yang
pemalas, maka saya harus berusaha menjadi rajin. Jika saya adalah orang yang
egois, maka saya harus berupaya rendah hati.
Pasangan kita bukan pelengkap. Mereka bukan mengisi apa yang
tidak kita miliki. Jika kita seorang yang boros, dan pasangan kita adalah
pasangan yang bisa berhemat, maka kondisi keuangan kita tidak akan pernah
bertambah. Kekurangan kita bukan tanggung jawab pasangan kita untuk menutupi
kekurangan tersebut. Bukankah kita ingin menjadi pribadi yang baik dari hari ke
hari?
Pasangan kita bukan pelengkap yang bisa membuat hubungan
kita utuh. Justru tanggung jawab kitalah untuk memunculkan sisi terbaik dari
pasangan kita karena kapasitas yang kita miliki. Sebuah nasehat mengatakan, “Don’t
looking for a partner to complete you. It is your responsibility to complete yourself.
Relationship will make us to be the beast each of us than the only me/you.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar