Rabu, 13 Juli 2016

Bukan Pelengkap

Waktu saya masih muda belia  :), jika saya ditanya apa kreteria pasangan yang saya inginkan, maka saya akan menjawab dengan segambreng daftar sikap, sifat sampai penampilan ideal menurut saya. Saya akan menjawab, dia harus bla…bla…bla…

Dengan bertambahnya usia dan pasangan tak kunjung datang, maka daftar kreteria menyusut jadi tinggal 3 nomer dan salah satunya adalah sabar. Kenapa saya perlu pasangan yang penyabar? Karena saya orangnya tidak sabaran, suka grusa-grusu orang jawa mengistilahkan alias grudak gruduk, selebor gitu, dan semuanya pengen cepet, instan.

Pemikiran saya, jika saya bukan orang yang sabar maka carilah pasangan yang sabar. Jika kamu orang yang boros, maka carilah pasangan yang bisa berhemat. Jika kamu adalah orang yang tidak rapi maka carilah pasangan yang rapi. Jika kamu pemalas carilah pasangan yang rajin. Jika kamu adalah orang yang egois, maka carilah pasangan yang pengertian. Bukankah pasangan kita akan melengkapi kekurangan kita.

Ternyata pemikiran saya di atas SALAH BESAR! Kita tidak bisa meminta seseorang (terutama pasangan kita) untuk melengkapi atau mengisi kekurangan-kekurangan kita. Kekurangan kita adalah tanggung jawab kita sendiri untuk mengisinya, untuk meningkatkan kapasitas kita.

Jika saya bukan orang yang penyabar, maka tanggung jawab saya untuk melatih diri saya menjadi seorang yang sabar. Jika saya adalah pemboros, maka kewajiban saya untuk melatih diri berhemat. Jika saya seorang yang tidak rapi, maka saya harus memulai hidup rapi. Jika saya seorang yang pemalas, maka saya harus berusaha menjadi rajin. Jika saya adalah orang yang egois, maka saya harus berupaya rendah hati.

Pasangan kita bukan pelengkap. Mereka bukan mengisi apa yang tidak kita miliki. Jika kita seorang yang boros, dan pasangan kita adalah pasangan yang bisa berhemat, maka kondisi keuangan kita tidak akan pernah bertambah. Kekurangan kita bukan tanggung jawab pasangan kita untuk menutupi kekurangan tersebut. Bukankah kita ingin menjadi pribadi yang baik dari hari ke hari?




Pasangan kita bukan pelengkap yang bisa membuat hubungan kita utuh. Justru tanggung jawab kitalah untuk memunculkan sisi terbaik dari pasangan kita karena kapasitas yang kita miliki. Sebuah nasehat mengatakan, “Don’t looking for a partner to complete you. It is your responsibility to complete yourself. Relationship will make us to be the beast each of us than the only me/you.” 

Tidak ada komentar: