Kamis, 14 Juli 2016

Cameo; Bukan yang Utama Tapi Penting

source: www.djarumfoundation.com

Istilah cameo diberikan kepada seorang tokoh terkenal, artis atau aktor yang muncul sekejap dalam sebuah film atau pertunjukan teater. Kehadirannya yang hanya sekilas/sekejap namun memberikan arti dalam alur cerita pertunjukan tersebut.

Dalam hidup kita sering bertemu dengan seseorang yang hadir sekilas namun memberikan arti bahkan mampu mengubah cara pandang, meneguhkan keputusan kita, atau membantu kita membuat keputusan. Lebih luas lagi, cameo-cameo ini menolong kita.

Dalam sebuah perjalanan saya pernah tersesat di daerah yang tidak menggunakan bahasa dan tulisan yang saya kenal. Saya hanya berbekal bahasa yang saya tahu dan alamat tempat saya tinggal yang ditulis dalam huruf yang dikenal oleh penduduk daerah tersebut. Sempat panik dan takut apalagi hari sudah malam. Dalam kepanikan saya itu, ada seorang ibu yang dari penampilannya tidak saya kira bahwa dia mampu berbahasa yang bisa saya mengerti. Ternyata perkiraan saya salah, si ibu menjelaskan arah dan bahkan menunjukan angkutan yang harus saya naiki untuk sampai ke tempat saya tinggal.

Di lain kesempatan saya juga bertemu dengan seorang abang-abang ojek yang menggantarkan saya ke daerah yang saya tau tidak ada angkutan umum menuju ke sana. Setelah sampai ditujuan abang ojek inipun menawarkan untuk menunggu saya sampai urusan saya selesai dan menggantarkan pulang. Saya semula berkeberatan karena tentu dia akan kehilangan mendapatkan jika menunggu saya yang saya sendiri tidak tau akan berapa lama saya menyelesaikan urusan di tempat tersebut.

Si Ibu dan abang ojek dari kisah saya di atas adalah cameo-cameo yang ada dalam alur kehidupan saya. Cameo-cameo itu adalah bentuk kehadiran Allah dalam kehidupan kita. Cameo-cameo juga berarti perpanjangan tangan Allah untuk menolong saya.

Jadi, sudah berapa cameo yang kamu temui dalam hidupmu akhir-akhir ini? Bersyukurlah atas kehadiran cameo-cameo itu. Cameo-cameo itulah bentuk kehadiran Allah dalam hidup kita. Jadi jangan abaikan kehadiran mereka.



Ide diambil dari buku “Labirin Kehidupan” oleh Joas Adiprasetya

Tidak ada komentar: