Rabu, 22 Juni 2016

Mau Bikin Kue Lapis

Suatu hari seorang teman bercerita tentang kegagalannya membuat kue lapis yang sudah lama dia idam-idamkan. “Duh, sudah buatnya lama gak jadi pula. Kesal deh!” Keluhnya. “Padahal semua bahan dan takaran sudah sesuai dengan petunjuk yang ada di resep lho,” lanjutnya lagi tanpa mengurangi rasa kesalnya. Saya hanya cukup mendegar karena memang urusan membuat kue saya juga tidak paham. Di akhir percakapan kami saya hanya menanggapi, “Meskipun kue lapis pertama buatmu gagal. Toh kamu sudah pernah mencoba. Jadi untuk yang selanjutnya kamu tahu caranya.”
 
sumber: www.kaskus.co.id
Dalam berbagai hal, kita selalu perpusat pada hasil ketimbang proses. Tuntutan hidp di jaman yang penu bersaingan saat ini orang dituntut untk berhasil atau sukses. Kita tidak memperdulikan lagi tentang proses yang harus dijalani. Sehingga kita sering melakukan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh keberhasilan itu. Padahal proses yang benar akan mengajarkan banyak hal. Ketekunan, kerendahan hati untuk menerima kegagalan, kejujuran jika melakukan kesalahan dalam melakukan proses tadi, serta berkorban. Proses mengajarkan kita untuk menerima kegagalan dan belajar dari kegagalan yang kita hadapi. Gampang? Tentu tidak! Proses akan membuat kita berlatih untuk berkorban, termasuk perkorban perasaan.


Kue lapis yang gagal mengajarkan saya untuk berproses meskipun untuk itu saya harus mengalami hal-hal yang tdak mengenakan. Saya juga ingin menghasilkan ‘kue lapis-kue lapis’ yang tidak saja bagus bentuknya tetapi juga enak rasanya. Siap-siap belanja bahan kue dan cetakan #lho  * _ *

Tidak ada komentar: