tag:blogger.com,1999:blog-20283487161531456332024-03-13T21:21:37.740+07:00Sapa PagiUnknownnoreply@blogger.comBlogger24125tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-61631242983486457232020-01-17T14:26:00.001+07:002020-03-27T15:08:56.466+07:00Bahagiaku Bukan Bebanmu<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Sepasang calon pasutri ditanya di awal sesi pembinaan pra
nikah, “apa tujuan kalian menikah.” “Kami ingin bahagia,” jawab si calon suami dan setujui oleh calon istri dengan anggukan kepala.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Seorang gadis remaja ditanya orang tuanya, “apa tujuan kamu
berpacaran?” “Aku ingin bahagia,” jawabnya singkat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Pertanyaan yang sama pernah saya ajukan kepada teman baik
saya sebelum dia menikah,”kenapa kamu mau menikah dengannya?” “Aku ingin
membuatnya bahagia,” berbinar matanya ketika menjawab itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Jawaban-jawaban di atas tidak ada yang salah karena setiap
orang ingin dan berhak bahagia. Lalu apa sih itu bahagia? Iya, BAHAGIA?!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Dulu saya mengira dengan memiliki pasangan saya bakalan
bahagia. Memang benar saya bahagia tapi saya kurang tepat menempatkan rasa
bahagia saya. Saya begitu mudah menaruh beban ke pasangan saya agar dia mampu
memberikan kebahagiaan kepada saya. Akhirnya saya mudah kecewa. Kecewa pada pasangan saya
dan diri sendiri karena bahagia itu cepat pergi. Saya-pun merasakan koq banyak gak bahagianya ketimbang bahagianya ya!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Banyak dari kita menggantungkan kebahagian kepada orang lain.
Mengira bahwa kebahagian itu bersumber dari seseorang, di luar dari diri kita.
Entah itu pasangan, orang tua, anak, keluarga, atasan, anak buah, sahabat,
bahkan teman. Ketika harapan akan kebahagian tidak kita peroleh maka kita cepat
kecewa. Ketika sikap dan perlakuan mereka tidak seperti yang kita harapkan, maka dengan mudah kita kecewa. Pertengkaranpun kadang tak terhindarkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-cQZa5nCa82s/XiFfnurPSPI/AAAAAAAABSo/sbBzvi7CsSosHPQ75AZ8nSvqxvIYfsvoQCLcBGAsYHQ/s1600/Bahagia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1009" data-original-width="803" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-cQZa5nCa82s/XiFfnurPSPI/AAAAAAAABSo/sbBzvi7CsSosHPQ75AZ8nSvqxvIYfsvoQCLcBGAsYHQ/s320/Bahagia.jpg" width="254" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Dalam proses menyembuhkan hati saya banyak belajar bahwa
selama ini saya sudah salah membebankan kebahagiaan saya kepada orang lain.
Menuntut orang-orang di sekitar saya memberikan kebahagiaan, memberikan saya
rasa senang. Kemudian menyebut
mereka menjadi penyebab ketidakbahagiaan saya. Kecewa terhadap diri sendiri dan
terutama kecewa terhadap orang-orang di sekitar saya. Mudah ngambek, gampang marah
yang berbuntut pada sakit hati yang tidak mudah sembuh. Kebahagiaan itu bukan
tanggung jawab orang lain tetapi tanggung jawab kita sendiri. Kita-lah yang
menciptakan bahagia itu. Ketika bahagia itu kita rasakan maka yakinlah itu akan
menular kepada orang lain, setidaknya orang di sekitar kita. Reaksi kita
terhadap sesuatu atau seseorang menentukan apakah kita mampu menghadairkan rasa
bahagia itu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Saya masih ingat, suatu pagi dengan tergesa saya berangkat
ke tempat kerja. Dari awal saya sudah telat dan karena terburu-buru saya pun bertabrakan
dengan seorang ibu di halte bis. Entah siapa yang duluan nabrak. Tak ingin
perkepanjangan,saya berlalu dengan mulut maju sesenti alias cemberut. Eh…di
kantor saya harus menghadiri rapat dengan data-data yang belum saya siapkan.
Sebetulnya saya bisa menyiapkan jika saya tidak telat. Akhirnya hari itu saya
lalui dengan perasaan tidak bahagia. Kesal, sebel, marah. Semua bermula dari
saya, diri saya. Coba kalo menyikapi kejadian bertabrakan dengan ibu tersebut
sebagai akibat ketergesaan saya, maka saya tidak akan cemberut. Coba saya
dengan <i>stay cool</i> menyiapkan data-data untuk rapat, maka tidak ada data
yang tertinggal. Ya…semua berawal dari diri dan sikap hati kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Contoh lain, ketika sang pasangan terlambat menjemput. Kecewa mudah datang karena kita sudah menunggu terlalu lama.Bisa jadi pasangan terlambat menjemput karena macet yang tidak terhindar. Atau mendadak harus dipanggilan atasan sesaat ketika hendak pulang. Tanpa mau mendengar penjelasan si pasangan kita sudah marah-marah duluan. Berakhirlah kencan malam itu dengan perasaan tidak bahagia.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Jadi bahagia itu bukan kita dapat dari orang lain, tetapi
dari hati kita. Dari sikap kita terhadap semua yang terjadi dalam hidup kita. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Ehm…jadi, apakah saya sudah bahagia? Saya sedang belajar
menciptakan dari detik ke detik, dari menit ke menit, dari waktu ke waktu.
Karena memang bahagia itu perlu diciptakan dan ditumbuhkan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
#hikmat<br />
#happiness<br />
#relationship<br />
#lifeUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-52582922553922760562019-12-28T16:15:00.002+07:002019-12-31T01:07:08.800+07:00Sebelum 2019 Berakhir<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Barusan baca quote yang menarik
dari status teman di feed medsos saya siang ini. Merenungkannya dan mengaminin
bahwa itu benar adanya. Begini bunyinya, <i>“strength cannot
be born from strength. It is always born from overcoming weakness.”</i> Kemudian
saya lanjutkan kira-kira demikian, <i>“Brave does not come from brave but it is
always come from overcoming fear”.</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
2019 hampir usai dan tanpa sadar saya
tidak memberi “makanan” di blog ini selama dua tahun. Dua tahun yang berarti
buat saya. Dua tahun tahun yang penuh pengalaman, gejolak, dan rasa-rasa lain.
Sebelum blog ini menjadi basi karena lama tidak ditongkrongi, maka saya membuat
tulisan ini di tengah mandegnya penulisan tulisan akhir akademik saya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kalau mau ditilik sekali lagi,
dari hal-hal sederhana banyak hal yang terjadi buat saya pribadi. Banyak orang
mengira saya setegar dan sekuat penampakan saya yang semakin galak (menurut
seorang teman kantor). Ternyata penampilan itu menipu ya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Masih banyak koq kelemahan dan
ketakutan yang saya hadapi dan pergumulkan. Kelemahan daging untuk keluar dari
zona nyaman, ketakutan akan hari tua dan kesehatan serta kondisi keuangan. Ah…bukannya
semua orang juga merasakan itu? Pikir saya. Membaca lagi quote di atas seperti
memberi saya tambahan ‘bensin’ agar motor diri saya tidak mandeg dan
berhenti.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Saya tidak mau muluk-muluk membuat
resolusi untuk tahun yang baru 2020. Terbukti resolusi saya di 2019 yang tidak
muluk bisa saya jalani. Jadi saya ingin melakukan sesuatu yang sederhana tapi
berdampak, ya…minimal untuk diri sendiri. Saya percaya sesuatu yang berdampak
pada diri sendiri akan menular ke orang lain, minimal ke orang sekitar kita
(<i>inner circle</i> kita). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-UbYEAF7PsAQ/Xgcc7G42wPI/AAAAAAAABR8/n8jeXuPycqELzVhKFYn0d6HYFXEO2navQCLcBGAsYHQ/s1600/2019-2020.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="956" data-original-width="1300" height="235" src="https://1.bp.blogspot.com/-UbYEAF7PsAQ/Xgcc7G42wPI/AAAAAAAABR8/n8jeXuPycqELzVhKFYn0d6HYFXEO2navQCLcBGAsYHQ/s320/2019-2020.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Seperti juga saya diajari dan
belajar untuk memandang segala sesuatu dari hal yang sederhana, contohnya
berkat. Saya dulu memandang berkat dari Tuhan itu mesti besar, hebat, luar
biasa. Eh…ternyata saya salah. Membuka mata dan diizinkan masih tetap bernafas
aja itu berkat. Bisa kentut (ups maaf kalo terkesan jorok) itu juga berkat.
Bisa bersendawa juga merupakan berkat. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dengan memandang itu semua adalah berkat, maka
saya belajar bersyukur untuk hal-hal yang kecil. Walau kata orang saya lebay. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Seorang pengkotbah mengatakan
bahwa Tuhan sering bekerja dalam hal sederhana agar manusia mengerti dan merasa
dekat dengan sang penciptanya. Tuhan juga membentuk kita dari hal-hal kecil
agar kita tidak mudah ‘sakit’ karena sedang dibentuk Tuhan. Saya mengamini itu
karena saya tidak sedang hidup di zaman Mua yang bisa membela lautan hanya
dengan tongkat. Atau hidup di zaman Yesus yang memberkati 5 roti dan 2 ikan
untuk memberi makan lima ribu orang. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jadi dipenghujung 2019 saya koq
diingatkan bahwa kekuatan itu hadir karena latihan bukan datang sendirinya.
Bisa jadi latihan-latihan kecil tapi konsisiten. Bersyukur juga latihan dengan
menerima hal-hal sederhana yang kita pandang sebagai berkat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Terima kasih 2019 buat
waktu-waktu yang berlalu. Lalu, apa ya resolusi saya? Kamu punya ide gak? Jangan
yang susah-susah lho! <span style="font-family: "wingdings"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span></span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "wingdings"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "wingdings"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-56301045565032402192017-10-31T10:55:00.000+07:002017-10-31T10:55:04.795+07:00Di Akhir Oktober<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sudah lama tak menulis berarti
sudah lama mengabaikan blog ini. Sepertinya diri tenggelam dalam kesibukan
hari-hari yang datang silih berganti.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dengan sedikit menguap menahan
kantuk yang tak kunjung sirna setelah terlelap beberapa jam, memaksakan diri
beranjak memulai hari ini. Mengingat bahwa ini adalah akhir Oktober, itu
berarti pengujung 2017 sudah di depan mata. Phuifff begitu cepat ya?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-3B4dpMlTRhc/WffzrcPgw4I/AAAAAAAAA30/3-x4lMeONLAxq7uAePasKR3ci639s8RzQCLcBGAs/s1600/I%2BPray.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="258" data-original-width="800" height="204" src="https://3.bp.blogspot.com/-3B4dpMlTRhc/WffzrcPgw4I/AAAAAAAAA30/3-x4lMeONLAxq7uAePasKR3ci639s8RzQCLcBGAs/s640/I%2BPray.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;"><i>photo credit : https://maxlucado.com/worried-enough-to-pray-2/</i></span></td></tr>
</tbody></table>
</span></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tak percaya akan banyak hal yang
telah terjadi. Suka dan duka dapat dijalani sampai saat ini. Banyak pencapaian
juga kegagalan. Tak sedikit harap berbuah manis namun banyak juga asa menjadi
kekecewa yang mengalun pilu disudut hati. Ah…itulah hidup, terus bergerak,
tidak pernah capek. Lalu mengapa diri harus merasa lelah menjalani?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sambil menghitung kalender yang
sudah dilalui dan menatap 61 hari di tahun 2018 yang akan dilalui. Ah…musim
berganti, bumi terus berputar, kenapa harus resah akan sesuatu yang tak
terjangkau. Kenapa bibir keluh untuk bersyukur.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Meski hasrat diri masih jauh dari
harap, terus melangkah seakan tak pernah akhir. Bukankah ada banyak hal yang
masih perlu dikerjakan. Yakinkan diri mengayuh langkah. Bukankah hidup itu
sendiri akan selalu memberikan kekuatan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Suatu pagi di akhir Oktober </i></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-24119662298583330922017-04-28T09:26:00.000+07:002017-04-28T09:26:13.688+07:00Satu-Satunya Harapan<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Di saat jalanku tertutup</span><br />
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kau ada disana memberi jalan keluar</span><br />
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pahitnya sebuah kenyataan</span><br />
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kau ada disana memberiku kekuatan</span><br />
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kau satu-satunya harapan, satu-satunya jawaban</span><br />
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tempatku percaya</span><br />
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kau satu-satunya harapan, satu-satunya jawaban</span><br />
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">KepadaMu Tuhan hatiku bersandar</span><br />
<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-49634139551829870092016-12-06T15:09:00.003+07:002016-12-06T18:00:47.288+07:00Finally d'Day ;)<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>This writing actually is forbidden to be posted here. I break the rule in this blog bcoz the only possible way is it and I’m sure someday you
will look in to this blog #fingercrossed ^ _ ^</i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-95t9j3N9QBQ/WEZyGuxTEbI/AAAAAAAAAak/9k5OiNrvh_syh4SqT7jZ8S6H-Z-reVgUwCLcB/s1600/Bestwishes2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://3.bp.blogspot.com/-95t9j3N9QBQ/WEZyGuxTEbI/AAAAAAAAAak/9k5OiNrvh_syh4SqT7jZ8S6H-Z-reVgUwCLcB/s640/Bestwishes2.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>image credit @bestwishesltd</i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<o:p><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Hei…before I write many thing here, let me say
congratulation to you!!!</b></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Dec 3<sup>rd</sup> 2016 was your big day and wishing you all
the best. You have chosen your path to complete your life. Enjoy the new path
with your new package; wife and daughter who came from Pekanbaru ;)</b></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-87399517879183581482016-11-22T00:10:00.004+07:002016-11-22T00:10:41.860+07:00Belum Tentu Rumput Tetangga Lebih Hijau<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-F3HO2ty0z84/WDMp-4MuUdI/AAAAAAAAAZ8/ZsOLUNHgJrkqh-Jk98bZuQjC2zNiCbQNACLcB/s1600/smile%2Band%2Bhandpalm.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="422" src="https://4.bp.blogspot.com/-F3HO2ty0z84/WDMp-4MuUdI/AAAAAAAAAZ8/ZsOLUNHgJrkqh-Jk98bZuQjC2zNiCbQNACLcB/s640/smile%2Band%2Bhandpalm.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-size: x-small;">photo credit: www.positivityblog.com</span></i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Memandang sesuatu yang dimiliki
orang lain selalu lebih bagus ketimbang milik sendiri. Jadi gak salah dunk,
kalau pepatah mengatakan, “rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri.”
Padahal kita gak tau rumput tetangga itu benar-benar asli atau imitasi alias
palsu. Bisa jadi rumput tetangga tampak lebih hijau karena si tetangga lebih
rajin merawat rumputnya ketimbang kita. Yup, sering sekali kita mengeluh atau komplain
akan kehidupan kita karena kita lebih sering menilai kehidupan orang lain lebih
daripada hidup kita. Lebih kaya, lebih pintar, lebih mudah, lebih bahagia,
lebih diberkati. Pokoknya semua lebih ketimbang hidup kita sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sayapun begitu, memandang
kehidupan teman-teman saya lebih menyenangkan daripada hidup saya. Enak ya si A
sudah punya rumah. Si B yang sudah merit dengan pria yang ganteng dan juga
kaya. Si C yang sudah mempunyai anak-anak yang lucu dan pintar. Si D yang hidup
bahagia karena anak-anaknya sudah beranjak dewasa. Lha saya….mulai deh…mengasihani
diri sendiri. Lha saya, apa enaknya? Belum merit, usia sudah tua, dan bla…bla…
yang lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Psssttt…eh, ternyata hidup saya
yang saya keluhkan atau yang sering saya komplain itu, di-iri-in sama
teman-teman saya. Bahkan saudara-saudara saya sendiri. “Enak ya kamu, bisa
jalan kemana aja tanpa harus ijin suami, ijin anak,” begitu seloroh teman saya.
“Enak ya kamu kalau jalan-jalan gak mikirin beli oleh-oleh buat keluarga, buat
suami, buat anak, buat mertua de-el-el.” Cetus teman yang lain. “Senengnya ya
kamu, bisa beli baju, sepatu, tas, make-up semau kamu. Coba kalau aku. Kalau
bulan ini sudah beli baju, maka belun berikutnya harus beli’in baju suami atau
sepatu anak. Belum lagi ngurus ini itu.” Kata saudara panjang lebar. “Enaknya
ya kamu kalau pulang malam gal ada yang negur. Coba aku, bisa-bisa tiap 5 menit
ditelponin suami. Sudah sampai mana, sudah dimana? Duh pusing….!” Suara teman
saya bercerita. Mendengr itu saya hanya senyum-senyum sambil mengeryitkan dahit.
“Kamu gak tau galau dan bapernya hidup single.” Nah….nahh…mulai deh banding-bandingin
lagi. Kalau sudah begitu, gak akan ada habisnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kalau kita hanya bisa mengeluh,
komplain terus kapan kita bisa bersyukuri apa yang sudah kita terima dalam
hidup kita. Mengeluh dan komplain hanya akan membuat hati dan pikiran kita
dipenuhi hal-hal negatif dan tentunya itu menjadi kebiasaan yang buruk buat
kita dan orang-orang sekitar kita. Bosen kan dengerin orang mengeluh dan komplain?
Bete kan, dengerin omongan negatif dari orang didekat kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>There’s no perfect life</i>. Everyone has burden, own problem and they
struggle with themselves. Seorang ibu tidak akan memberikan dua piring makan
siang jika si anak hanya mampu makan satu piring. Demikian juga kita, kita akan
menerima setiap “porsi” kehidupan kita sesuai dengan kemampuan kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saat ini rasanya saya diajarin
untuk tidak komplain dengan apa yang ada dalam “piring” hidup saya. Yup,
berhenti komplain akan membuat kita lebih mensyukuri hidup dan membuat dahi kita
berkurang kerutnya. Bukankah <i>everything
happens for a purpose</i>. Bisa jadi saya hanya mampun makan 3 suap nasi dengan
sepotong tempe goreng. Kenapa saya harus maksa makan steak? <i>Then, why don’t we enjoy everything which
comes to our life with the grateful heart.</i> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 10.0pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 10.0pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">On celebrating the day of my life.</span><o:p></o:p></span></i></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-16110676109426426492016-10-12T18:22:00.000+07:002016-10-12T18:22:01.145+07:00Kehilangan Momen <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-sU26nOjz3vs/V_4ceIkxfcI/AAAAAAAAAYc/rJ1D-X9nHyoJvh2SKBm2d_koNlh5d4ylwCLcB/s1600/DLSR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="334" src="https://3.bp.blogspot.com/-sU26nOjz3vs/V_4ceIkxfcI/AAAAAAAAAYc/rJ1D-X9nHyoJvh2SKBm2d_koNlh5d4ylwCLcB/s640/DLSR.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-size: x-small;">hoto credit: wwww.http://kameradslr.info</span></i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saya dulu suka memotret dengan menggunakan
kamera DLSR yang membawanya tidak mudah. Perlu tas khusus agar kamera tidak
rusak. Untuk perjalanan jauh agak susah memang, karena barang bawaan menjadi
lebih banyak. Yang semula bisa membawa 1 tas ransel dan 1 tas selempang untuk
perjalanan 5-7 hari, dengan membawa DLSR, saya harus menambah 1 buah tas selempang
lagi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sejak setahun lalu saya
meninggalkan DLSR saya dan berganti dengan kamera pocket yang lebih kecil
bentuknya dan tentu saja tidak secanggih kamera DLSR saya sebelumnya. Kadang
dalam perjalanan saya, saya hanya cukup membawa smartphone. Bagi saya itu sudah
cukup memotret segala yang ingin saya simpan dalam file-file foto digital. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam suatu perjalanan, saya
begitu malasnya memotret karena saya tidak mau kehilangan momen keindahan alam
yang cepat berganti dihadapan saya. Saya hanya menikmati dengan mata asli saya J
tidak sekedar membidik tapi juga menikmati. Saya bilang menikmati, karena
dengan tidak memotret menggunakan perangkat foto saya lebih fokus menikmati
setiap detik keindahan alam disekitar saya. Menyimpanya dalam otak saya. Anehnya
justru sampai saat ini saya masih ingat bagaiman awan putih bergulung melintas
gugusan kepulauan berbukti yang sedang gersang saat itu. Saya masih terpaku
saat perahu yang saya naiki melintasi birunya air laut dengan cuaca yang cukup
terik. Saya masih takjub kala mentari bergerak pelan namun pasti tenggelam
diufuk barat dan memancarkan sinar keemasan yang sungguh indah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sekarang saya tahu, dengan DLSR
saya sibuk memotret objek sampai saya lupa menikmati keindahan objek yang saya potret.
Memang saya bisa menikmatinya namun tidak asli. Saya menikmatinya dalam bentik
file digital yang mati.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kadang hidup itu seperti kita
memotret objek. Kita sibuk menyeting perangkat kamera kita, memfokuskan bidikan
kita. Berkali-kali jepret agar menghasilkan gambar yang fokus dan bagus. Namun
kita lupa menikmati objek yang kita potret. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam hidup kita sibuk dengan
hal-hal yang seharusnya mampu kita nikmati. Karena kita sibuk dengan hal-hal gak
penting, kita jadi lupa menikmati. Seperti hidup dimasa single. Banyak orang begitu
risau karena gak nikah-nikah. Sibuk merhatiin omongan orang-orang disekitar
kita, sehingga kita lupa bahwa ada banyak hal di masa single yang bisa kita
lakukan dan nikmati. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Contoh lain, kita pusing mikirin
kenapa gaji kita gak naik-naik. Kita gak dipromosiin sama perusahaan atau bos
tempat kita bekerja sehingga kita lupa meningkatkan kualitas kerja kita. Atau
ada juga bingung lalu mengeluh karena usahanya sepi. Pelanggan gak
dateng-dateng. Jelas aja pelanggan gak dateng-dateng karena kerjaan kita hanya
mengeluh, ngomel-ngomel. Coba kita bikin promosi yang lebih dasyat, lebih
keren, lebih bombatis. Ngasih paket-paket promo yang bikin orang lain tertarik
sama jualan kita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kesibukan untuk urusan gak
penting itu ibarat kita sibuk ngatur setingan kamera DLRS dan kita kehilangan
momen yang indah dihadapan kita. Padahal kita sudah punya alat yang lebih alami
yang dikasih Tuhan kepada kita. Mata, otak, perasaan yang bisa merekam semua
kejadian itu. Dan hebatnya lagi otak kita itu seperti gulungan roll film yang
bisa diputer kapanpun kita mau.</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">So, jangan mau diribetin sama
hal-hal printilan yang membuat kita kehilangan momen, kehilangan kesempatan
yang indah yang bisa nikmati. Jadi pergipun gak harus bawa DLSR kan?</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-45239442876779051722016-08-26T18:37:00.000+07:002016-08-26T18:37:04.240+07:00Ah....Gitu Aja Takut<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-7XJX0uJYQwI/V8AprYd5hFI/AAAAAAAAAX8/Lzf2sPAbAUcmtNmM_cMzOoZ7v6ClSJEagCLcB/s1600/Roll%2BCoaster.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-7XJX0uJYQwI/V8AprYd5hFI/AAAAAAAAAX8/Lzf2sPAbAUcmtNmM_cMzOoZ7v6ClSJEagCLcB/s640/Roll%2BCoaster.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>credit to : www.newyorknewyork.com</i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Suatu kali di akhir pekan, saya dan seorang teman sengaja mengunjungi
wahana bermain. Sengaja kami pilih tujuan wahan bermain ini karena kami sudah
sama-sama jenuh dengan suasana pusat perbelanjaan, nonton bioskop maupun ngafe.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Kami pun mulai mencoba wahana bermain yang sedikit enteng
menurut kami, yaitu bom-bom car, kicir-kicir, lalu biangala. Dari atas
bianglala yang kami naiki, kami bisa melihat serunya wahana lainnya seperti
roll coaster, hysteria, dan tornado. Icchhh….rasanya koq ngeri melihat
orang-orang dijungkir balikan begitu. Teriakan, jeritan pun kami dengar. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Eng ing eng, saatnya kami mencoba wahana halilintar yang
mirip dengan rollcoaster dengan ketinggian yang lebih rendah ketimbang wahana
yang sama di <i>Universal Studio Singapore</i>
atau <i>Disneyland</i>. Awalnya saya ngeri,
saya takut dan terus terang nyali saya ciut apalagi mendengar teriakan
orang-orang yang sedang menikmati wahana tersebut. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">“Ayo…masak kalah salah anak kecil itu”, kata teman saya
sambil mencibir dan menunjuk seorang anak berusia kira-kira 9 tahun yang antri
di depan kami. “Berani…berani…berani….!” Kata saya dalam hati menyemangati diri
sendiri. Dan….”wuuuzzzhhhh……….!!!! Yehai….saya berani meluncur dan menikmati
sensasi roll coaster itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">“Berani…ayo…berani…ayo…berani…!” Ratap saya dalam hati
tatkala mencoba sebuah wahana baru. Karena wahana baru ini dalam ruangan, dari
luar kami tidak tahu seperti apa wujudnya. Melihat antirannya yang cukup
panjang, saya yakin wahana ini cukup menarik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Dari depan wahana sudah terbaca beberapa petunjuk seperti, “Wanita
Hamil, Orang berpenyakit jantung DILARANG bermain di wahana ini”. Nah lho, saya
bukan kategori itu. Namun papan peringatan selanjutnya membuat nyali saya
menciut, “WAHANA INI AKAN MELUNCUR DARI KETINGGIAN 4M. JANGAN MELEPASKAN
PEGANGAN.” Alamak! Kenapa papan pengumuman itu terbaca setelah saya berada tengah
antrian yang cukup panjang. Huuuuuu…..sudah kepalang tanggung! Jerit saya dalam
hati. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Teman saya ternyata tahu ketakutan saya. Sambil menepuk bahu
saya diapun berkata, “Gak apa-apa. Paling cuman sebentar. Masak mau keluar dari
barisan. Gak malu sama anak-anak itu.” Uucchhh lagi-lagi saya dibandingin sama segerombolan
murid-murid SD yang ketawa-ketawa gembira sepertinya mereka tak menghiraukan
tiap peringatan sebelum masuk ke wahana tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">“Sudah ya…jangan berpikir buat keluar wahana,” celutuk teman
saya begitu kami sampai di dalam wahana. Dan wahana ini berada di ruang yang
gelap dan suhu ruangan sangat dingin. Jiaaahhh saya makin ketakutan dengan
jeritan orang-orang yang sedang menikmati wahana tersebut. Ini wahana apa’an
sih jerit saya dalam hati.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Dan sampailah saya didepan wahana tersebut. Ternyata saya
diajak naik sebuah perahu diatas rel seperti kereta berpenumpang 9 orang dalam
gua yang dialirin air diberi efek kabut dan fek visual seolah-olah kita
menyusuri lorong gua yang panjang dan dingin. Perahu masih berjalan pelan dan
di tengah-tengah perjalanan perahu tiba-tiba meluncur berkelok tajam trusss……….naik….naik…naik…menanjak…dan
BUUUMMMMM!!!!! Perahu yang kami tumpangi meluncur dari atas ke bawa dan kami
semua yang berada di perahu seperti terbang dan terhempar dalam keadaan basah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Hidup ini seperti naik wahana-wahana tadi. Sering kali nyali
kita ciut duluan melihat apa yang terjadi dengan orang-orang disekitar kita.
Kita tidak berani melangkah dan mengambil keputusan. Kita lebih menghiraukan
suara-suara disekitar kita. Yang perlu kita miliki keberani dan ketetapan hati
untuk melangkah. Pastinya semua langkah dan keputusan kita sudah kita
pertimbangkan baik buruknya. Dengan demikian kita sudah siap dengan segala
konsekwensinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Bukankah kita memiliki sumber kehidupan yaitu sang pemberi
hidup yang kuasanya jauh melebihi kita. Kita hanya bisa memasrahkan apa yang
menjadi langkah dan keputusan kita. <b><i>Let we do the best and let God do the rest.<o:p></o:p></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Bukannya sensasi naik roll coaster atau halilintar hanya beberapa
detik. Jika kita terhempas, ada pengaman dan tumpuan yang menyokong kita.
Selamat melangkah. Selamat membuat keputusan. Jangan takut dengan
jeritan-jeritan di luar sana. Siapa tahu itu jeritan sukacita bukan jeritan
ketakutan.</span> </div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-17445358062080832852016-08-23T16:48:00.000+07:002016-08-23T16:48:21.304+07:00Hari Yang Aneh<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-jsHobYr8Jjw/V7wbjhepH8I/AAAAAAAAAXs/5Y3mbqhzr0cD0rYP2yQ18Xr7Me2QYu0CACLcB/s1600/Sepeda%2BOntel-Hari%2BYg%2BAneh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="446" src="https://3.bp.blogspot.com/-jsHobYr8Jjw/V7wbjhepH8I/AAAAAAAAAXs/5Y3mbqhzr0cD0rYP2yQ18Xr7Me2QYu0CACLcB/s640/Sepeda%2BOntel-Hari%2BYg%2BAneh.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>image credit to: ontelpotorono.wordpress.com</i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pernah nggak ngalami hari yang aneh?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Aneh maksudnya saya adalah nggak biasa. Contohnya cuaca yang
lagi panas terik terik tiba-tiba hujan deras disertai angin atau sebaliknya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saya beberapa waktu yang lalu mengalaminya dan ini bukan
pertama kalinya. Bukan kena terik matahari tiba-tiba diguyur hujan. Tapi saya
bisa kesel, sedih, marah tapi sesaat kemudian saya bisa mensyukuri dan
tersenyum hanya karena hal sepele.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tadinya saya kesal dan marah karena apa yang seharusnya saya
rencanakan untuk lakukan batal karena salah pengertian si big bosss. Akibatkan
slot waktu yang seharusnya dipakai untuk mengerjakan sesuatu yang lebih penting
harus dihabiskan untuk menjelaskan ha-hal yang ditanyakan si big boss. Mana si
big boss pakek ngeyel karena gak ngerti-ngerti ditambah doi salah pula.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ditengah-tengah kekesalan dan kemarahan saya tiba-tiba saya
merasa jadi orang konyol dan tolol yang menghabiskan sesuatu untuk hal yang gak
worthed. Seharusnya saya bisa berpikir positif, kalo si big boss emang ‘kurang’
ngerti, ‘kurang’ paham. Duh….buru-buru deh saya berteriak <i>“God forgive me!!! I shouldn’t act like my boss. I shouldn’t act
childish!!!”<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Eh…tau nggak, setelahnya tiba-tiba Tuhan membuat saya
tersenyum dengan candaan teman-teman di group whatsaap yang chating-annya dah
berpuluh-puluh baris di <i>smartphone</i> saya. Fuihhh….sambil menarik nafas saya
menenangkan diri. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">This strange thing makes me think that we can’t refuse the bad/strange
thing happens I our day but we can choose how we react for every single thing
that happens toward us.<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Syukur, saya masih bisa diberi sesuatu yang bikin saya
tersenyum dan ketawa. Coba kalo saya terus larut dalam bad emotion sepanjang
hari, yang rugi kan saya. Yang capek kan saya?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Then, hari yang aneh gak harus membuat kita ikut aneh.
Justru hari yang aneh membuat kita belajar untuk menikmatinya dan berusaha
memilih sikap apa yang harus kita lakukan untuk menghadapinya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">So, hopefully you can smile in the strange day ya guys!</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-67277444743714421582016-08-20T22:53:00.000+07:002016-08-20T22:53:09.706+07:00How I Moved On from Someone Who Stopped Loving Me<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">This article is similar with what
happened in my live almost a year ago.
God allowed it comes to my live. I didn’t expect it before and never
think it before.<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">If nowdays I find this article, it’s
not accidentially. It’s like a mirror to see who and what me currently. He
wants me to see who I’m and looking back where’s my soul is gone. <o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hi people who has an heartbreak and
feel bitter and pain. Just take time to read it and think when you are
standing. Hopefully it will help you to through the bitterness in your live. God
bless you all.<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 15pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-X1SpFpKUBAY/V7h8WbyR5_I/AAAAAAAAAXc/yn_4Ihcrscwoes5IIlz7ZHRNgONhpHH2ACLcB/s1600/How%2BI%2BMove%2BOn.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="346" src="https://2.bp.blogspot.com/-X1SpFpKUBAY/V7h8WbyR5_I/AAAAAAAAAXc/yn_4Ihcrscwoes5IIlz7ZHRNgONhpHH2ACLcB/s640/How%2BI%2BMove%2BOn.jpg" width="640" /></a></span></div>
<br />
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></i></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">It’s difficult to keep chasing someone who
has chosen to ‘un-love’ you.<o:p></o:p></span></i></div>
<div style="background: white; box-sizing: border-box; color: rgba(0, 0, 0, 0.8); line-height: 19.5pt; margin: 0cm 0cm 19.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Time truly flies. To me, it feels like
everything happened just yesterday, and not eight months ago. I still remember
each and everything that took place. During that time, all I could do was cry.
I couldn’t eat. I couldn’t sleep.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; box-sizing: border-box; color: rgba(0, 0, 0, 0.8); line-height: 19.5pt; margin: 0cm 0cm 19.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">I kept losing weight. The dark circles
underneath my eyes became a permanent feature. And instead of resting or trying
to divert my mind, I would continue listening to the saddest songs and
torturing myself till dawn. I would keep crying until I got tired, and I
couldn’t possibly cry any longer. I felt completely lost and out-of-place all
the time.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; box-sizing: border-box; color: rgba(0, 0, 0, 0.8); line-height: 19.5pt; margin: 0cm 0cm 19.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Because I had loved him too much, to a point
where nothing was left of me. On some nights, I would continue walking without
a specific destination in mind, until I would suddenly find myself in a park
near my home.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.5pt; margin: 0cm 0cm 19.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">This park
held a lot of significance in my life. It was the place where we shared
uncountable memories together, the place where it all started, the place where
we used to discuss our hopes and dreams in life.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; box-sizing: border-box; color: rgba(0, 0, 0, 0.8); line-height: 19.5pt; margin: 0cm 0cm 19.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">I would just sit there, aimlessly staring at
the happy couple there, who looked like old portraits of us. I would just find
a corner and keep seeing his face everywhere. Every single movie, every song,
every meal, every place, and pretty much every simple thing made me think of
him.<span class="apple-converted-space"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.5pt; margin: 0cm 0cm 19.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">I would
stare at my phone every day, just waiting for his name to appear on the screen
somehow, praying that he would call or just send a simple text. And as soon as
the doorbell rang, my heart would start racing in the hope that he has come to
see me.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; box-sizing: border-box; color: rgba(0, 0, 0, 0.8); line-height: 19.5pt; margin: 0cm 0cm 19.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">I never really saw it coming. And no person
that knew us ever thought it could happen. If only I had known, I would have
done anything in my power to avoid it. The day he decided to leave was the day
he chose to fall out of love with me, and to leave me feeling lifeless.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; box-sizing: border-box; color: rgba(0, 0, 0, 0.8); line-height: 19.5pt; margin: 0cm 0cm 19.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Denial, bargaining, depression, rage, and
finally acceptance- I’ve been through all the stages. I used to deny the fact
that he has left me, and that he has thrown away all the amazing memories we
had gathered in our years together.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.5pt; margin: 0cm 0cm 19.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">I chased him
relentlessly. I kept calling on his number. I sent him several texts. And I
even tried to get him to meet me on several occasions. I held on to any chance
or ray of hope I could find, but it’s difficult to keep chasing someone who has
chosen to ‘un-love’ you.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; box-sizing: border-box; color: rgba(0, 0, 0, 0.8); line-height: 19.5pt; margin: 0cm 0cm 19.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">How could I even fight when I was the only
one left fighting? How could I fight if his only wish was to just push me out
of his life? I continued to bargain that this relationship would get better as
long we showed some strength and patience, as long we worked towards helping
each other, and as long as we loved each other.<span style="color: #999999;"><span style="box-sizing: border-box;"> </span></span><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.5pt; margin: 0cm 0cm 19.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">I had this
belief that our love was strong enough to withstand all the struggles of life.
But I was wrong.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; box-sizing: border-box; color: rgba(0, 0, 0, 0.8); line-height: 19.5pt; margin: 0cm 0cm 19.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Getting through this heartbreak was not an
easy task. It was painful because I truly believed that I had found ‘The One’.
I couldn’t face the reality that this person who has been such a huge part of
my life is now gone- gone with all of our love and dreams.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; box-sizing: border-box; color: rgba(0, 0, 0, 0.8); line-height: 19.5pt; margin: 0cm 0cm 19.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Every update about his life felt like knife
to my heart. A lot of people tried to show their support in this difficult
time, but only a few special ones truly stood my by side through it all. It was
hard to let go of the person I loved most, but it was even harder to know that
he left me without a choice.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; box-sizing: border-box; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Letting go of someone doesn’t mean that
you’ve lost the battle. It just means that you’re brave enough to face all the
pain.<o:p></o:p></span></i></div>
<div style="background: white; box-sizing: border-box; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></i></div>
<div style="background: white; box-sizing: border-box; color: rgba(0, 0, 0, 0.8); line-height: 19.5pt; margin: 0cm 0cm 19.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">How did I manage to finally accept everything
and move on? You have to feel the pain. You have to fully embrace it. Because
at the end of the day, no one can really help you unless you decide to help
yourself. I started trying out things that I had never done before. I tried to
keep myself busy all the time, just to avoid thinking about the things that
brought me pain. I started to write stories. I got enrolled in guitar lessons,
something I had always wanted. I started going to the gym and I even travelled
alone.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="background: white; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><i>I needed to get back my soul, the soul I had lost in the process of
loving him unconditionally. I needed to get refreshed, recharged, and restored.
I started reconnecting with the people who had been distanced from my life. And
in this journey to rediscover myself, I met some new people along the way.</i> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="background: white; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.5pt; margin: 0cm 0cm 19.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">I remember
questioning God on why He let my heart-break into these tiny little pieces. I
prayed for some kind of guidance on what I was supposed to do next. I placed
all my trust in Him to lead the way, to get me back to life. This is the time
when I finally realized that I had only lost the man I loved, but I was still
blessed enough to have my amazing family and friends by my side. I realized
that sometimes, people only leave so you can find your own purpose.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; box-sizing: border-box; color: rgba(0, 0, 0, 0.8); line-height: 19.5pt; margin: 0cm 0cm 19.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Moving on is a complete learning process.
Today, as I write about my experience, I have come to accept that it is only
difficult in the start. But as the days go by, you start to feel lighter. You
even become thankful for the changes it brings to your life. There is nothing
wrong with loving someone, but you have to learn to love yourself before
deciding to love someone else. If you have loved and lost, don’t be scared of
asking for help and support from the ones who still love you. Don’t be scared
of living again. And don’t be scared of finding new dreams. Forget the people
and things that hurt you, but never let yourself forget the lessons that they
left.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.5pt; margin: 0cm 0cm 19.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">When I
remember all of it today, it was indeed one of the most painful times of my
life. But I’m still thankful that it happened. Because it truly changed me! It
made me more mature. It made me stronger. And it made me wiser. Looking back on
everything, I am no longer the weak and helpless girl that I used to be. I am
someone who believes in herself. I am someone who can smile genuinely with all
her heart. I may still be single, but I completely love every single minute of
it.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; box-sizing: border-box; color: rgba(0, 0, 0, 0.8); line-height: 19.5pt; margin: 0cm 0cm 19.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">If you are going through a similar experience
in life, take this hardship as an opportunity to discover yourself, to make
yourself better than you were before, and to be whole again.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><i>Article and
image credit to : http://www.relrules.com/moved-from-someone-who-didnt-love-me</i></b></span><o:p></o:p></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-11783550792624000932016-08-12T17:40:00.001+07:002016-08-12T17:40:13.813+07:00It has to wrap up right away<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-x49vXEGf_GA/V62nTsFO7MI/AAAAAAAAAXM/AQkFgwuHdAYx979D60qfSlJxtQFCitd3QCLcB/s1600/gift_wrap-akuinginhijau.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://3.bp.blogspot.com/-x49vXEGf_GA/V62nTsFO7MI/AAAAAAAAAXM/AQkFgwuHdAYx979D60qfSlJxtQFCitd3QCLcB/s640/gift_wrap-akuinginhijau.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>source: akuinginhijau.org</i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Seorang teman pernah berujar bahwa ‘hidup tanpa masalah
adalah hidup yang tak layak dihidupi’. Maksud teman saya tadi bisa diartikan
bahwa nggak ada hidup tanpa masalah atau masalah selalu ada dalam kehidupan
manusia. Ya, masalah selalu saja menghiasai hidup kita. Ada yang susah. Ada
yang gampang. Ada yang sederhana. Ada juga yang rumit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Masalah yang diijinkan singgah di hidup kita saya pahami
sebagai latihan agar ‘otot-otot’ kedewasan, hikmat, pemikiran, dan perasaan
lentur dan peka. Cara kita menghadapi dan menyelesaikan masalah akan
memperlihatkan siapa kita dan akan menampakkan seperti apa karakter kita.
Dengan kata lain, masalah akan membentuk karakter kita. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jika hari ini kita gagal menghadapi dan menyelesaikan
masalah, jangan takut dan menghindar atau bahkan lari dalam masalah. Masalah
akan terus mengikuti kita. Kita tidak terbebas darinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jika kita saat ini bermasalah dengan relasi kita dengan
orang lain, coba untuk menyelesaikan dengan menempatkan kita dan orang lain
sejajar. Kita tidak bisa pergi dan lari. Jika kita memang mempunyai kesalahan,
belajarlah untuk memaafkan bahkan mengampuni. Jika masalah kita berhubungan
dengan sesuatu yang kita ambil, ulurkanlah tangan untuk mengembalikan apa yang
tidak menjadi hak kita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Belajarlah untuk menghadapi dan menyelesaikan dengan cara
yang manusiawi karena kita adalah manusia yang dibekali akal, pikiran dan
perasaan. Saya dulu pernah menjadi manusia yang kerdil yang tidak cukup berani
menghadapi masalah dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan. Pada akhirnya
sayalah yang rugi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kita bukan seorang anak kecil yang terburu-buru membuka
sebuah kotak yang telah dibungkus rapi dan setelah tau isinya kita tidak mampu
lagi mengembalikan bungkus seperti sediakala. <b><i>Every problem is like a wrapping
box. After we opened it, it has to be wrapped up right away. </i></b></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-62121601677941180222016-08-04T13:30:00.002+07:002016-08-04T13:31:21.204+07:00Maunya Enak<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-5Ed1-HEcVKY/V6LgvInfW3I/AAAAAAAAAW8/kzeg0d2ku4ggbJ3nT2Ae6DGcDRFiGv6oQCLcB/s1600/Blessing.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="424" src="https://3.bp.blogspot.com/-5Ed1-HEcVKY/V6LgvInfW3I/AAAAAAAAAW8/kzeg0d2ku4ggbJ3nT2Ae6DGcDRFiGv6oQCLcB/s640/Blessing.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>source: gracethrufaith.com</i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Suatu kali saya dan beberapa teman yang dulu pernah bekerja
di lembaga yang sama bertemu. Istilahnya reuni'an. Di setiap reuni pasti banyak
cerita yang kami tuturkan satu dengan yang lain. Dan tidak bisa dipungkiri
saling mmebandingkan-bandingkan tempat kerja yang sekarang dan yang dulu jadi
salah satu bahan pembicaraan kami. Ya selalu ada yang lebih dan kurang, mulai
dari gaji, sistem tunjangan perjalanan dinas yang lazim kami sebut perdiem,
suasana kantor beserta teman-teman, si bos, sistem manajemen kantor sampai mudah sulitnya kami mencari
tempat makan siang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ya…selalu ada ada perbedaan di setiap kehidupan kita. Tidak
ada yang sama. Selalu ada yang kurang dan lebih, selalu ada yang negatif dan
positif. Cara kita menyikapi segala kekurangan atau hal-hal negatif yang sering
tidak kita sukai adalah hal yang sangat penting. <b><i>Jika sikap kita selalu
memunculkan atau hanya memandang hal-hal yang kurang, hal-hal yang negatif maka
mata kita tidak bisa melihat hal yang lebih. Jika hati kita hanya diajak
merasakan hal-hal yang negatif, maka ia tidak terbiasa merasakan hal-hal yang
positif.</i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bukankan hidup tidak selalu menyediakan apa yang kita
inginkan? Bukankah hidup tidak selalu diisi hal-hal yang lebih, yang positif.
Kurang dan lebih, negatif dan positif adalah sepasang keadaan yang saling
melengkapi. Kita manusia yang sulit memahaminya. Begitu egoisnya kita jika
hanya ingin yang lebih, yang enak, yang menyenangkan tanpa mau merasakan yang
kurang, yang tidak enak, yang tidak menyenangkan. <b><i>Kekurangan dan kenegatifan akan
bisa dirasakan dan dinikmati dengan rasa syukur dan keyakinan bahwa kelebihan
dan kepositifan akan menggantikannya.</i></b></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-82166399370317806062016-08-03T17:40:00.001+07:002016-08-03T17:40:51.475+07:00Memang Nggak Mudah<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Saat saya seumuran 9 tahun, saya paling suka digendong bapak
saya dipundaknya. Bagi seorang anak yang tingginya kurang 150cm, berada
dipundak bapak berasa tinggi sekali! Saya senang sekali karena saya bisa
menyentuh langit-langit rumah, pohon yang dahannya tinggi, bahkan memetik buah
mangga yang sedang matang di halaman rumah. Saking gembiranya, sering saya
melonjak kegirangan tanpa sedikitpun kuatir bapak saya akan jatuh atau roboh
karena saya tahu bapak saya akan memengang saya dan melindungi saya. Saya
percaya bahwa bapak saya mampu menjaga saya walupun saya tahu bapak tidak
sekekar atlit binaraga. Saya percaya bapak saya mampu menopang tubuh saya walaupun
bapak tidak sekuat atlit angkat besi dengan tubuh yang besar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-NAXkcjpBTy8/V6HGhOC1tjI/AAAAAAAAAWg/GwCrTNx1P9MPWgr1LBfLlaytJgnMspvFwCLcB/s1600/Bapak%2BGendong-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="425" src="https://4.bp.blogspot.com/-NAXkcjpBTy8/V6HGhOC1tjI/AAAAAAAAAWg/GwCrTNx1P9MPWgr1LBfLlaytJgnMspvFwCLcB/s640/Bapak%2BGendong-1.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>source: www.wajibbaca.com</i></td></tr>
</tbody></table>
</span></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">PERCAYA…hal yang ternyata tidak mudah. Apalagi saat yang
kita pandang hanya masalah, kesulitan, pergumulan di hidup kita tanpa
penyelesaian yang kunjung datang. Berkali-kali kita berlutut memohonkan
pertolongan kepada Tuhan untuk menemkan jawabannya tapi tak juga tiba.
Kekuatiran, ketakutan akhirnya mengisi pikiran dan hati kita. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Ya…percaya memang tak mudah. Percaya butuh hati dan iman
untuk menyerahkan semua yang tak mampu kita lakukan kepada yang lebih kuasa di
hidup kita. Iman bisa ditumbuhkan dari mengingat pertolongan-pertolongan yang
kita dapatkan dimasa-massa yang lalu dari sang pemberi hidup. Jika kita bisa
melalui semua yang telah diijinkan terjadi dimasa yang lalu, maka kita akan
dimampukan melaluinya saat ini. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-XcdSyNm68JU/V6HJv-ojd-I/AAAAAAAAAWs/YafrhoKY0dc00hV_A9CSxfMF8eP6u23cwCLcB/s1600/Faith.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="628" src="https://4.bp.blogspot.com/-XcdSyNm68JU/V6HJv-ojd-I/AAAAAAAAAWs/YafrhoKY0dc00hV_A9CSxfMF8eP6u23cwCLcB/s640/Faith.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>source: YesHeIs</i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Sepertinya saya juga harus mengingat saat saya digendong
bapak saya. Saya percaya bapak saya akan menjaga dan melindungi saya supaya
saya tidak jatuh. Jika bapak saya akan menjaga dan melindungi saya, maka Tuhan
yang menciptakan saya yang lebih tahu tentang saya akan melakukan apa yang
terbaik buat saya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">PERCAYA, memang tak mudah tapi <b><i>worthed to do that in our live
event we can’t see anything in front. </i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b><i><br /></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b><i><br /></i></b></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-54019503168749977442016-07-22T12:52:00.000+07:002016-07-22T14:27:38.735+07:00Happening = Kekinian = Keren; bener nggak sih?<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-eveyWS0qZ6I/V5G0MH73kNI/AAAAAAAAAWQ/083GLLq6_BkTBBsrM15oxEq7QrfFf9WKgCLcB/s1600/Pokemon%2BGO-Stevivor%2Bcom.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="248" src="https://1.bp.blogspot.com/-eveyWS0qZ6I/V5G0MH73kNI/AAAAAAAAAWQ/083GLLq6_BkTBBsrM15oxEq7QrfFf9WKgCLcB/s640/Pokemon%2BGO-Stevivor%2Bcom.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>source: stevivor.com</i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Siapa yang nggak tau games yang sedang </span><i style="font-family: Verdana, sans-serif;">happening</i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> sekarang, POKEMON GO! Dari anak-anak sampai orang dewasa
(baca tua) tidak perduli laki-laki atau perempuan. Dari seorang pejabat sampai
penjual bubur ayam keliling, tau permainan ini dan memainkannya. Semua orang
mudah memainkan permainan ini. Mereka hanya bermodal telepon pintar dengan
pulsa cukup untuk terhubung ke layanan internet dan GPRS. Padahal aplikasi
untuk memainkannya belum resmi di rilis di Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Masyarakat Indonesia termasuk orang yang selalu update atau
tidak mau ketinggalan. Istilah kerennya kekinian. Semua dilakukan agar tidak
dicap manusia kuno, jadul, ketinggalan jaman. Jadi tak heran jika melihat
antrian mengular di loket-loket penjualan tiket film box office di masa tayang
perdana. Jangan bingung jika kita kesulitan mencari tempat parkir saat ingin
mengunjungi mall yang baru saja memulai operasionalnya walaupun banyak sarana
dalam mall belum berfungsi secara normal. Juga jangan kagum jika tempat wisata
tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya karena membludaknya pengunjung karena
tempat tersebut baru dan menjadi <i>trend</i>.
Semua dilakukan karena kita tak ingin ketinggalan jaman. Maka selanjutnya
timeline akun media sosial kita dipenuhi update’an status dan foto-foto hasil
kekinian kita itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Memang tidak ada yang salah. Di jaman teknologi semakin
canggih, informasi tidak dapat dibendung lagi. Setiap saat kita dihinggapi
informasi apapun yang membangkitkan rasa ingin tahu kita akan segala hal yang
baru. Mulai dari makanan, baju, film, tempat nongkrong, mall sampai artis siapa
yang akan kawin lagi dan siapa yang sedang mengurus perceraiannya. Rasanya kalo
tidak update kita menjadi orang yang ketinggalan jaman dan ditingkalkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Namun apakah semua yang kekinian itu akan menjadikan kita pribadi
yang keren? Apakah semua kekinian yang kita lakukan bermanfaat? Semua hal
menjadi baik jika membawa manfaat dan kebaikan bagi kita dan orang-orang di
sekitar kita. Jika kekinian tersebut hanya membuat kita menjadi boros itu
tentunya tidak membawa manfaat bagi kita. Jika untuk melakukannya kita menjadi
orang yang semakin egois. Maka kekinian itu justru bukan hal yang harus diikuti
bukan?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saya pernah berada dikondisi tersebut. Rasanya kesel kalo
kehabisan tiket film box office yang sedang jadi bahan pembicaraan oleh teman-teman.
Saya menjadi orang yang egois karena nyela antrian untuk pesan suatu menu di
resto cepat saji yang saya tau ada menu baru yang sedang <i>happening</i>. Saya menjadi gampang mengeluarkan uang untuk belanja
sepatu agar penampilan saya tidak dibilang ketinggalan jaman oleh teman-teman
saya. Saya mati-matian meminta ijin bos saya untuk cuti supaya bisa mengunjungi
objek wisata yang sedang <i>trend</i>
foto-fotonya di media sosial. Padahal saat itu kerjaan kantor sedang
banyak-banyaknya. Saya jadi latah dan ikut-ikutan apa yang orang lain lakukan.
Padahal jika saya tidak melakukannya saya tidak rugi. Jadi saya berpikir, <b><i>“why
I should do like people do? Don’t do something when you only see that people
also does the same thing like us.”</i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mungkin hal-hal di atas adalah hal-hal umum yang kita jumpai
dalam hidup kita. Ada hal-hal yang lebih khusus, lebih dalam yang harus kita
lakukan bukan kerena ikut-ikutan tapi butuh pertimbangan lebih matang. Tidak
sekedar pengen atau pengen tau. Bukan karena kita nggak ingin disebut
ketinggalan jaman. Jangan hanya kita nggak pengen disebut perawan/perjaka tua
jadi kita menghalalkan cara untuk bisa menikah. Jangan hanya karena kita pengen
update mobil terbaru kita jadi korupsi uang perusahaan. Jadiah diri kita
sendiri dengan apa yang ada pada kita. </span><b style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Too mainstream will make our real us blur.</i></b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
</span><b style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Be
proud to be you with whatever you are.</i></b><br />
<b style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></i></b>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lalu, apakah saya POKEMON GO gamer? Nggak tuh! </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saya nggak mainan POKEMON GO. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Gak takut dibilang ketinggalan jaman? Gak juga.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untungnya saya bukan menggemar games terutama, games
elektronik.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Coba aja cek telephone pintar saya. Pissssss... * _ *</span></div>
<b style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
</span></b><br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-8129837051836291812016-07-14T16:28:00.001+07:002016-07-15T08:28:57.877+07:00Cameo; Bukan yang Utama Tapi Penting<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-DsnbmSPWJ-s/V4dbEjyKzyI/AAAAAAAAAWA/WfaUO41R0yEBjhW9d3fXS-K4wYbFI4iowCLcB/s1600/Cameo3-djarumfoundation%2Bcom.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="360" src="https://1.bp.blogspot.com/-DsnbmSPWJ-s/V4dbEjyKzyI/AAAAAAAAAWA/WfaUO41R0yEBjhW9d3fXS-K4wYbFI4iowCLcB/s640/Cameo3-djarumfoundation%2Bcom.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>source: www.djarumfoundation.com</i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Istilah cameo diberikan kepada seorang tokoh terkenal, artis
atau aktor yang muncul sekejap dalam sebuah film atau pertunjukan teater.
Kehadirannya yang hanya sekilas/sekejap namun memberikan arti dalam alur cerita
pertunjukan tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam hidup kita sering bertemu dengan seseorang yang hadir
sekilas namun memberikan arti bahkan mampu mengubah cara pandang, meneguhkan
keputusan kita, atau membantu kita membuat keputusan. Lebih luas lagi,
cameo-cameo ini menolong kita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam sebuah perjalanan saya pernah tersesat di daerah yang
tidak menggunakan bahasa dan tulisan yang saya kenal. Saya hanya berbekal
bahasa yang saya tahu dan alamat tempat saya tinggal yang ditulis dalam huruf
yang dikenal oleh penduduk daerah tersebut. Sempat panik dan takut apalagi hari
sudah malam. Dalam kepanikan saya itu, ada seorang ibu yang dari penampilannya
tidak saya kira bahwa dia mampu berbahasa yang bisa saya mengerti. Ternyata
perkiraan saya salah, si ibu menjelaskan arah dan bahkan menunjukan angkutan
yang harus saya naiki untuk sampai ke tempat saya tinggal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Di lain kesempatan saya juga bertemu dengan seorang
abang-abang ojek yang menggantarkan saya ke daerah yang saya tau tidak ada
angkutan umum menuju ke sana. Setelah sampai ditujuan abang ojek inipun
menawarkan untuk menunggu saya sampai urusan saya selesai dan menggantarkan
pulang. Saya semula berkeberatan karena tentu dia akan kehilangan mendapatkan jika
menunggu saya yang saya sendiri tidak tau akan berapa lama saya menyelesaikan
urusan di tempat tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Si Ibu dan abang ojek dari kisah saya di atas adalah
cameo-cameo yang ada dalam alur kehidupan saya. Cameo-cameo itu adalah bentuk
kehadiran Allah dalam kehidupan kita. Cameo-cameo juga berarti perpanjangan
tangan Allah untuk menolong saya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Jadi, sudah berapa cameo yang kamu temui dalam hidupmu
akhir-akhir ini? Bersyukurlah atas kehadiran cameo-cameo itu. Cameo-cameo
itulah bentuk kehadiran Allah dalam hidup kita. Jadi jangan abaikan kehadiran
mereka.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<i><b>Ide diambil dari buku “Labirin Kehidupan” oleh Joas Adiprasetya</b></i></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-5948746843551484532016-07-13T14:00:00.000+07:002016-07-13T20:54:17.006+07:00Bukan Pelengkap<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Waktu saya masih muda belia :),
jika saya ditanya apa kreteria
pasangan yang saya inginkan, maka saya akan menjawab dengan
segambreng daftar sikap, sifat sampai penampilan ideal menurut saya. Saya akan menjawab, dia harus
bla…bla…bla…</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Dengan bertambahnya usia dan pasangan tak kunjung datang,
maka daftar kreteria menyusut jadi tinggal 3 nomer dan salah satunya adalah
sabar. Kenapa saya perlu pasangan yang penyabar? Karena saya orangnya tidak
sabaran, suka grusa-grusu orang jawa mengistilahkan alias grudak gruduk,
selebor gitu, dan semuanya pengen cepet, instan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Pemikiran saya, jika saya bukan orang yang sabar maka
carilah pasangan yang sabar. Jika kamu orang yang boros, maka carilah pasangan
yang bisa berhemat. Jika kamu adalah orang yang tidak rapi maka carilah
pasangan yang rapi. Jika kamu pemalas carilah pasangan yang rajin. Jika kamu
adalah orang yang egois, maka carilah pasangan yang pengertian. Bukankah
pasangan kita akan melengkapi kekurangan kita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Ternyata pemikiran saya di atas SALAH BESAR! Kita tidak bisa
meminta seseorang (terutama pasangan kita) untuk melengkapi atau mengisi
kekurangan-kekurangan kita. Kekurangan kita adalah tanggung jawab kita sendiri
untuk mengisinya, untuk meningkatkan kapasitas kita. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Jika saya bukan orang yang penyabar, maka tanggung jawab
saya untuk melatih diri saya menjadi seorang yang sabar. Jika saya adalah
pemboros, maka kewajiban saya untuk melatih diri berhemat. Jika saya seorang
yang tidak rapi, maka saya harus memulai hidup rapi. Jika saya seorang yang
pemalas, maka saya harus berusaha menjadi rajin. Jika saya adalah orang yang
egois, maka saya harus berupaya rendah hati.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Pasangan kita bukan pelengkap. Mereka bukan mengisi apa yang
tidak kita miliki. Jika kita seorang yang boros, dan pasangan kita adalah
pasangan yang bisa berhemat, maka kondisi keuangan kita tidak akan pernah
bertambah. Kekurangan kita bukan tanggung jawab pasangan kita untuk menutupi
kekurangan tersebut. Bukankah kita ingin menjadi pribadi yang baik dari hari ke
hari?</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-hA8y0VV5dvU/V4XmW77itSI/AAAAAAAAAVo/Sksysv3zKHwWXz-W_zdmvdV4t3bsck8NACLcB/s1600/Life%2BPartner2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-hA8y0VV5dvU/V4XmW77itSI/AAAAAAAAAVo/Sksysv3zKHwWXz-W_zdmvdV4t3bsck8NACLcB/s1600/Life%2BPartner2.jpg" /></a></span></div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Pasangan kita bukan pelengkap yang bisa membuat hubungan
kita utuh. Justru tanggung jawab kitalah untuk memunculkan sisi terbaik dari
pasangan kita karena kapasitas yang kita miliki. Sebuah nasehat mengatakan, <b><i>“Don’t
looking for a partner to complete you. It is your responsibility to complete yourself.
Relationship will make us to be the beast each of us than the only me/you.” </i></b></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-8365503065828082742016-07-11T08:59:00.001+07:002016-07-11T09:00:11.772+07:00Nggak Suka…Nggak Demen…!!!<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-BfBm5wVwvaY/V4L9JfbFy5I/AAAAAAAAAVU/4WQNnpEXy_sAxes7HMuS_v7FVW9jIK67wCLcB/s1600/grateful.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://4.bp.blogspot.com/-BfBm5wVwvaY/V4L9JfbFy5I/AAAAAAAAAVU/4WQNnpEXy_sAxes7HMuS_v7FVW9jIK67wCLcB/s640/grateful.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>source: inspiritational.wordpress.com</i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Betapa serinnya kita membandingkan segala hal. Baik itu
makanan, tempat, kondisi, stuasi, bahkan oang-orang yang kita temui dalam
keseharian kita. Telinga kita tidak asing lagi mendengar perkataan-perkataan
seperti ini; </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">“Koq makanan disini harganya lebi mahal ya ketimbang di
restoran A. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Padahal menunya sama. Eh…lebih enak berenang disini daripada
di kolam renang B. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Uh…tau gitu mending nggak perlu ikut dia. Mending tiduran di
rumah, nggak capek panas-panas keliling pasar hanya untuk membeli kain hanya
beberapa meter aja.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ehm…ternyata bos baru lebih nggak enak. Suka memerintah
seenaknya ketimbang yang dulu. Sebel deh!”</span></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-7dyPt2LY_YE/V4L8vvACebI/AAAAAAAAAVQ/yi2wEghfawEERUB-n3PSunOywZ-fyhMVgCLcB/s1600/stop-complaining.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://2.bp.blogspot.com/-7dyPt2LY_YE/V4L8vvACebI/AAAAAAAAAVQ/yi2wEghfawEERUB-n3PSunOywZ-fyhMVgCLcB/s320/stop-complaining.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>source:collective-evolution.com</i></td></tr>
</tbody></table>
</o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Manusiawi sih ya membanding-membandingkan sesuatu atau
seseorang. Manusia memang tidak mudah puas dan selalu ingin lebih. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Eit…tapi sikap tidak mudah puas dan selalu ingin lebih
membuat kita sering melontarkan komplain. Jika diteruskan kita akan menjadi pribadi
yang demen menggerutu. Membuat semua yang kita hadapi tampak tidak baik serta
kurang pas. Sikap membanding-bandingkan ini mengurangi kapasitas kita untuk
bersyukur. Bagaimana bisa bersyukur, jika dikit-dikit komplain, dikit-dikit
protes.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mari sama-sama memahami jika segala yang dihadirkan dalam hidup
kita tidak ada yang sempurna. <i>Nothing
perfect</i>, bahasa kerennya. Nah, disitu unik dan menariknya. <i>Nothing perfect</i> itulah membuat kita
beajar untuk mengambil yang baik-baik aja dan meninggalkan yang jelek-jelek. <i>Nothing perfect</i> itulah membuat kita
mawas diri. Belajar menerima bawa hidup ini tidak memberikan apa saja yang kita
mau. <i>Nothing perfect</i> membuat kita
bersyukur kita mendapatkan kesempatan menerima yang baik dan belajar dari
keburukan sesuatu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<b><i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Less comparing makes us less complaining, then it will teach us how to
grateful.</span><o:p></o:p></i></b></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-42040886197459106612016-07-01T12:54:00.000+07:002016-07-01T12:54:35.931+07:00The Rainbow over Your Eyes<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-FlsyQExyK24/V3YFRXLdnqI/AAAAAAAAAU8/RXtR7j8iL400CuFzEI4nNcgannUxT3abwCLcB/s1600/Pelangi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="444" src="https://2.bp.blogspot.com/-FlsyQExyK24/V3YFRXLdnqI/AAAAAAAAAU8/RXtR7j8iL400CuFzEI4nNcgannUxT3abwCLcB/s640/Pelangi.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>source: bahasadanrupa.blogspot.com</i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Akun @bocah_angon di ig menulis di salah satu <i>caption</i>nya seperti ini, “<i>Andai kesusahan adalah hujan dan kesenangan
adalah matahari, maka kita butuh keduannya untuk melihat pelangi.</i>” Kalimat
itu mengingatkan saya akan dinamika yang terjadi di hidup kita. Bahwa kesusahan
tidak selamanya memenuhi hari-hari kita. Juga kesenangan, tidak selamanya
menyertai hari-hari kita. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Cara pandang saya disadarkan oleh sebuah tulisan yang
mengatakan kesusahan atau masalah atau pergumulan adalah ajang untuk
meningkatkan kapasitas kita. Jika saat ini kapasitas kita untuk meredam emosi
masih rendah, maka jangan menghindar jika kesusahan itu mengasah kapasitas
dalam menahan emosi. Kalau kapasitas dalam hal mengendalikan keegoisan masih
dilevel paling rendah, maka jangan bête kalau setiap hari kita harus dilatih
untuk mengalah. Jika kapasitas kita untuk bersabar masih dilevel warnah merah,
maka jangan risau kalau kita dihadapkan dengan orang-orang yang <i>sulit</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Yup, kesusahan adalah cara melatih kapasitas kita untuk semakin
besar dalam segala hal yang positif. Jadi, saat kesusahan itu sudah berlalu dan
matahari bersinar untuk menguraikan titik-titik air hujan menjadi bentangan
pelangi, saatnya kita merayakan kapasitas yang makin meningkat dengan
menggunakan kapasitas itu sebaik mungkin. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Gampang? Gampang dunk….menulisnya maksud saya. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Gampang atau ngganya tergantung kita menyikapinya. Kalau
kita belum apa-apa sudah menyerah ya udah, kita tidak akan dapat melihat
indahnya pelangi. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Butuh kerelaan dan kerendahan hati untuk menjalaninya. Dan
tentu saja latihan tiada henti. Capek? Tentu dunk….tapi perlu diingat segala
usaha pasti ada buahnya, ada hasilnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jadi, <i>embrace every
drop of the rain then embrace the light of sun and finally you will find the
joy of the rainbow over your eyes.</i> </span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-67305004633065800942016-06-30T15:16:00.001+07:002016-06-30T15:16:32.390+07:00Bersama Bapak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Kenangan apa sih yang kalian punya soal ayah/bapak/papa
kalian yang nggak pernah luntur sama waktu? Saya sih ada, meski nggak banyak dan tak luntur oleh bertambahnya usia saya. Seakan kenangan itu seperti film
yang bisa diputar kapanpun. Dan saya sungguh senang memilikinya. Kenangan-kenangan
bersama bapak dan sosok bapak itulah yang menjadi </span><i style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">heart warmer</i><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"> saya sampai sekarang. Bahkan bapak saya adalah satu
dari idola hidup saya. Apakah kalian memiliki hal yang sama ?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Ada banyak anak yang tak seberuntung saya, memiliki kenangan
yang indah bersama bapak. Bahkan banyak anak yang hidup dalam ketakutan
terhadap sosok seorang bapak. Bapak bagi mereka sama dengan marah, teriakan, atau
perintah yang tidak bisa ditolak. Seorang teman mengatakan bapak (baca: ortu)
bisa memilih mau seperti apa anaknya kelak. Tapi seorang anak tidak bisa
memilih seperti apa bapak (baca: ortu) yang kita mau. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-9znF7TdAKz0/V3TU6EAj0nI/AAAAAAAAAUo/NtAsj7onSug_iR0ZuOxNkTPoLN0K7QQQwCLcB/s1600/Dad.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="279" src="https://1.bp.blogspot.com/-9znF7TdAKz0/V3TU6EAj0nI/AAAAAAAAAUo/NtAsj7onSug_iR0ZuOxNkTPoLN0K7QQQwCLcB/s320/Dad.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>source: quotesgram.com</i></td></tr>
</tbody></table>
</span></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Bagi kamu <i>who father/ parent want to be, please prepare be a
good for your children</i>. Anak-anak yang hadir ditengah-tengah kalian tidak ingin
dilahirkan di dunia ini. Sekali lagi, mereka tidak bisa memilih bapak/ortu
seperti apa kalian. Jadilah <i>heart warmer</i> yang bisa selalu menghangatkan
dinginnya hati anak-anakmu. Jadilah idola yang bisa ditiru dalam segala hal yang
baik tentang kalian. Jadilah <i>cinta pertama</i> anak-anak perempuanmu. Kelak mereka
akan merindukan seorang lelaki seperti sosok bapaknya. Jadilah <i>pahlawan</i> bagi
anak lelakimu yang selalu membuatnya kuat menghadapi sulitnya hidup.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Sedangkan kita anak-anak, ingatlah akan ajaran yang mengatakan <i>“Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu."</i> Siapapun dan bagaimanapun bapak kita. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><i>This is to dedicate to all father or father want to be around
the world. Happy father day!!! Even it is very late.</i> </span><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-12280535109952662472016-06-22T09:08:00.001+07:002016-06-22T09:08:29.207+07:00Mau Bikin Kue Lapis<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Suatu hari seorang teman bercerita tentang kegagalannya
membuat kue lapis yang sudah lama dia idam-idamkan. “Duh, sudah buatnya lama
gak jadi pula. Kesal deh!” Keluhnya. “Padahal semua bahan dan takaran sudah
sesuai dengan petunjuk yang ada di resep lho,” lanjutnya lagi tanpa mengurangi
rasa kesalnya. Saya hanya cukup mendegar karena memang urusan membuat kue saya
juga tidak paham. Di akhir percakapan kami saya hanya menanggapi, “Meskipun kue
lapis pertama buatmu gagal. Toh kamu sudah pernah mencoba. Jadi untuk yang
selanjutnya kamu tahu caranya.”</span></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-ygaDf9VzS5g/V2nysWyK_xI/AAAAAAAAAUE/pBcUd57ezZgJWx-_pe80bDDjK32EIyQKgCLcB/s1600/Kue%2BLapis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="168" src="https://1.bp.blogspot.com/-ygaDf9VzS5g/V2nysWyK_xI/AAAAAAAAAUE/pBcUd57ezZgJWx-_pe80bDDjK32EIyQKgCLcB/s320/Kue%2BLapis.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="font-size: xx-small;">sumber: www.kaskus.co.id</span></i></td></tr>
</tbody></table>
</span></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Dalam berbagai hal, kita selalu perpusat pada hasil
ketimbang proses. Tuntutan hidp di jaman yang penu bersaingan saat ini orang
dituntut untk berhasil atau sukses. Kita tidak memperdulikan lagi tentang
proses yang harus dijalani. Sehingga kita sering melakukan cara-cara yang tidak
benar untuk memperoleh keberhasilan itu. Padahal proses yang benar akan
mengajarkan banyak hal. Ketekunan, kerendahan hati untuk menerima kegagalan,
kejujuran jika melakukan kesalahan dalam melakukan proses tadi, serta
berkorban. Proses mengajarkan kita untuk menerima kegagalan dan belajar dari
kegagalan yang kita hadapi. Gampang? Tentu tidak! Proses akan membuat kita
berlatih untuk berkorban, termasuk perkorban perasaan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Kue lapis yang gagal mengajarkan saya untuk berproses
meskipun untuk itu saya harus mengalami hal-hal yang tdak mengenakan. Saya juga
ingin menghasilkan ‘kue lapis-kue lapis’ yang tidak saja bagus bentuknya tetapi
juga enak rasanya. Siap-siap belanja bahan kue dan cetakan #lho * _ *</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-75898340367264277132016-06-17T14:29:00.000+07:002016-06-18T09:43:02.329+07:00The ‘to be inspired to others’ must dead #1<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i>‘To be inspired to
others’</i> menjadi moto hidup saya beberapa tahun yang lalu. Keren ya, seperti
tag-line sebuah produk alat komunikasi yang pernah berjaya di masanya. Bukan
mau nyontek sih. Saat itu diangan-angan saya, saya bisa menginspirasi minimal
orang-orang disekitar saya melalui perkataan dan perbuatan saya. Eh, ternyata
saya gagal total. Bahkan seorang yang saya kenal mengatakan
bahwa saya adalah orang yang paling egois dan sombong di dunia ini yang pernah dia
kenal. Bukan lebay atau bermaksud meng-<i>hiperbola</i>
perkataan tersebut. Waktu saya mendengarnya, saya
kurang ngeh<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">. Memang ada beberapa teman yang sempat berkomentar kesan pertama yang mereka t<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">erhadap saya adalah saya <span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">sombong.</span></span></span> Bisa jadi ada orang lainnya yang merasakannya tapi mereka
tidak terus terang mengatakan kepada saya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span><o:p><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"></span></o:p></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-ZesDNqD8c3g/V2Omhn6jVsI/AAAAAAAAATo/7lXwvTO2T0YycaCaxql6mlWnENqscyN2ACLcB/s1600/Be%2Binspired.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="191" src="https://3.bp.blogspot.com/-ZesDNqD8c3g/V2Omhn6jVsI/AAAAAAAAATo/7lXwvTO2T0YycaCaxql6mlWnENqscyN2ACLcB/s320/Be%2Binspired.jpg" width="320" /></a></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Sampai akhirnya saya menemui kegagalan terbesar dalam hidup
saya beberapa waktu lalu. Lewat kegagalan itu saya disadarkan bahwa tujuan dari
moto hidup itu <b>NOL BESAR</b>. Saya hanya
ingin mengaktualisasikan diri saya. Saya hanya ingin dipadang keren dan ok oleh
orang lain. Saya hanya ingin dipuji dan dikenal orang. Jujur, bahwa
alasan-alasan itu manusiawi. Kegagalan yang saya alami itulah yang dipakai
Tuhan untuk mengingatkan bahwa <i>‘to be
inspired to others’</i> itu <i>nonsense</i>.
Gak ada artinya, karena gak ada Tuhan di dalamnya. ‘<i>To be inspired to other</i>’ hanya sebuah moto palsu supaya saya
dipandang orang lain. Pada akhirnya moto itu bukan untuk kemuliaan nama Tuhan
tapi untuk kemuliaan dan kesenangan saya pribadi. Berada dalam kegagalan tersebut
justru cara Tuhan membuat saya mengerti bahwa apapun yang kita kerjakan harus bertujuan
kepadaNya. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span><o:p><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"></span></o:p></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-ZtwyjpcO38g/V2OmmwhhKkI/AAAAAAAAATw/7fDUMmMxYW0HUhSiU0au6GOLmXUy9celwCLcB/s1600/Unedning%2Bgrace1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="167" src="https://4.bp.blogspot.com/-ZtwyjpcO38g/V2OmmwhhKkI/AAAAAAAAATw/7fDUMmMxYW0HUhSiU0au6GOLmXUy9celwCLcB/s320/Unedning%2Bgrace1.jpg" width="320" /></a></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Teguran lembut yang saya terima menunjukan bahwa selama ini
anugerah Tuhan selalu memenuhi hidup saya dalam berbagai cara dan bentuk. Pada
akhirnya saya tahu bahwa melalui anugerah-anugerah tak berhenti yang saya
terima saya disadarkan bahwa selayaknya nama Tuhan dipermuliakan dalam hidup
saya. Bukan saya. Si-saya harus mati dan harus diganti. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">And I’m end up that
the ‘to be inspired to others’ must be dead because only God o be glorified
with His unending grace.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-85855765137141369212016-06-13T16:57:00.001+07:002016-06-18T09:44:23.659+07:00Life Begins @40; eh yang bener!<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">“<i>Life begins at forty</i>.”
Hampir semua orang tahu ungkapan tersebut. Terjemahan kurang lebihnya, “hidup
dimulai di usia empat puluh tahun”. Ungkapan ini lazim diucapkan pada seseorang
yang berulang tahun ke-40. Jika dicermati lagi, masak iya hidup baru dimulai di
usai ke 40 tahun. Lalu sebelumnya disebut apa dunk? Numpang hidup atau
pura-pura hidup. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Ada banyak penjelasan arti dan asal dari ungkapan tersebut.
Di tahun 1932, Walter B. Pitkins menulis sebuah buku dengan judul “<i>Life is begins at forty</i>”. Buku Pitkin
ini menjadi sangat popular sehingga ungkapan tersebut turut terkenal. Walaupun
sebelumnya ungkapan itu sudah ada. Tahun 1980 John Lennon membuat lagu dengan
judul yang sama, “Life Begins at Forty”. Ironisnya, ditahun yang sama John
Lennon tewas ditembak bertepatan dengan usianya ke 40 tahun. <i>Life begins at forty</i> sejujurnya ingin
menyatakan bahwa usia 40 tahun adalah usia yang matang bagi manusia. Di usia
tersebut manusia telah cukup mendapatkan pengalaman hidup dan diharapkan
mencapai kematangan jiwa, kemapanan taraf hidup serta tahu apa yang menjadi
tujuan hidupnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Banyak orang yang dikarunia kehidupan yang mapan di usia ke-40.
Mapan secara materi termasuk karir atau pekerjaan maupun mapan secara keluarga.
Sudah memiliki pasangan (baca: menikah) dan mempunyai anak-anak yang
diharapkan. Tetapi juga tidak sedikit di usia ke-40 orang masih berjuang banyak
hal dalam hidupnya. Berjuang untuk mencari keberhasilan dalam pekerjaan,
berjuangan mendapatkan pasangan hidup, berjuang dalam ketidakstabilan relasi
dengan keluarga atau dalam pernikahan, berjuangan melawan suatu penyakit. Tidak
jarang Tuhan memberikan keadaan yang tidak berpihak terhadap kita di usia ke-40
tahun. Diijinkan sakit penyakit diderita, hancurnya relasi dengan pasangan,
kegagalan pernikahan, perginya orang ang kita kasihi untuk selamanya, usaha
yang bangkrut atau pekerjaan yang penuh dengan masalah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-E2BNn9kywG0/V16DGzvHGEI/AAAAAAAAATM/6SKUmDnuqHgszvJnXwf9rMoXV59jDnI_wCKgB/s1600/Life%2BBegins%2Bat%2B40-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://3.bp.blogspot.com/-E2BNn9kywG0/V16DGzvHGEI/AAAAAAAAATM/6SKUmDnuqHgszvJnXwf9rMoXV59jDnI_wCKgB/s320/Life%2BBegins%2Bat%2B40-2.jpg" width="300" /></a></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">“<i>Life Begins at forty</i>”
sesuai pemahaman umum di kehidupan ini identik dengan kemapan dalam aspek-aspek
kehidupan. Kadang di usia ke-40 kita justru keadaan berbalik. Diijinkan
menghadapi sakit penyakit, pasangan yang meninggalkan kita entah karena
tertarik dengan yang lain atau meninggalkan kita untuk selamanya, keluarga yang
tidak utuh lagi, kehilangan pekerjaan karena PHK atau sebab lain, usaha yang
tidak berjalan sebagaimana kita harapkan walaupun berbagai upaya sudah kita
dilakukan. Tampaknya buruk sekali hal-hal tersebut. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Memang hidup tidak dapat kita tebak. Kadang apa yang kita
rancang atau harapkan tidak terjadi sesuai apa yang kita inginkan. Sebagai
orang berpercaya kepada Tuhan Yesus Kristus, kita perlu memiliki pemahaman
bahwa semua yang terjadi hidup kita sudah melalui pintu kedaulatanNya. Mari
memahami bahwa sering ukuran yang dipakai oleh dunia tidak berlaku bagi Allah.
Bayangkan saja, saat dunia menilai bahwa usia dengan angka 40 menganggap bahwa
segala hal menjadi mapan dan stabil. Namun tidak bagiNya, sering hal-hal yang
buruk terjadi untuk menyingkapkan
sesuatu yang buruk dalam diri kita untuk digantikan menjadi hal-hal yang
mulia bagi namaNya. Bukankah firmaNya berkata bahwa “K<i>ita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka
yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8:28)</i>”.
Bisa saja di usia yang sudah tak lagi muda, kita masih belum dewasa, ada
dosa-dosa yang masih sering kita lakukan, sifat dan karakter yang buruk tidak
bisa kita ubah atau orang lain ubah dan Tuhan memakai pengalaman yang tidak
menyenangkan ini mengubah kita. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Memang pandangan Allah dan pandangan manusia tidaklah sama.
Allah melihat sampai ke dasar hati. Hal-hal yang tersembunyi Dia munculnya unuk
diubah sesuai dengan cara dan waktuNya. Seperti bejana di tangan penjunan,
demikinlah hidup kita. Memang segala yang buruk tidak menyenangkan. Harapan
serta impian kita seperti terbang jauh atau terhempas di bumi dan hilang begitu
saja. Namun satu hal yang perlu kita yakini bahwa Allah membuat segalanya indah
sesuai dengan rencana dan waktuNya. Kiranya pengharapan ini kita pegang dan
imani untuk melangkah disetiap musim kehidupan kita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-E3OGkGCM1Xg/V16DNyBGfPI/AAAAAAAAATU/_W_-Nb2IoSQKrITXyR_vaW3qOsbN40NPACLcB/s1600/life-begins%2B40-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="275" src="https://4.bp.blogspot.com/-E3OGkGCM1Xg/V16DNyBGfPI/AAAAAAAAATU/_W_-Nb2IoSQKrITXyR_vaW3qOsbN40NPACLcB/s320/life-begins%2B40-1.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Usia ke-40 bukan usia yang terlambat bagi Allah untuk
membentuk anak-anakNya. Allah selalu mempunyai punya cara indah untuk
kemuliaanNya. Jika anda dan saya berada disituasi yang tidak diharapkan,
saatnya mencari tangaNya untuk kita genggam sambil berseru, “Ya Allah bentuklah
aku dan tuntunlah sesuai kehendakMu!” Sehingga kita bisa berkata, <i>“I’m not 40. I’m 18 year with 22
experience.”</i></span> </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i><br /></i></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-37277596277667428652016-06-10T15:02:00.002+07:002016-06-18T09:44:51.893+07:00Kesetiaan..Gak Cuman Itu Lho !<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam sebuah renungan harian yang saya baca, beberapa
kalimat yang sangat menohok saya berkata seperti ini, <i>“Setia memang lebih sulit daripada meninggalkan seseorang/organisasi
ketika sudah tidak nyaman lagi. Kesetiaan butuh pengertian, kerelaan untuk
memaafkan, komitmen bahkan pengorbanan. Tetapi kesetiaan memberikan rasa aman,
kestabilan dalam hubungan, kesempatan bertumbuh bersama, dan kepercayaan.”</i>
Ternyata arti kesetiaan yang selama ini ada dalam memahaman saya masih dangkal.
Kesetiaan bukan sekedar komitmen untuk tetap tinggal apapun yang terjadi. Kesetiaan
bukan sekedar kerelaa berkorban dan memaafkan. Namun kesetiaan lebih jauh lagi;
<b><i>memberikan
rasa aman, kestabilan dalam hubungan, kesempatan bertumbuh bersama, dan
kepercayaan.</i></b><i> (kali ini saya cetak
tebal untuk menekankan artinya).</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika melihat ke belakang, ternyata saya jauh dari sosok yang
mampu berlaku setia. Memang saya mampu tinggal dalam hubungan dengan seseorang
apapun yang terjadi. Malah saya sering ngeyel tidak mau ‘pergi’ walau sudah
diusir dan ditinggalkan (duh… koq jadi curhat). Ternyata dalam menjalin hubungan saya gagal memberikan rasa aman, menjaga
kestabilan hubungan, kesempatan bertumbuh bersama dan menjaga kepercayaan. Bisa
dikatakan bahwa hubungan saya dan pasangan adalah hubungan yang buruk. Kami
berucap saling menyayangi tapi kami sering bertengkar. Kami berucap saling
menghormati tetapi kami gagal memberikan rasa aman satu dengan yang lain. Kami
mengakui saling menghargai tapi masih gagal mempertahankan kepercayaan yang
diberikan satu dengan yang lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-G0rMmmBGhAw/V1pzxTHONOI/AAAAAAAAASw/nb8sl55hlac8YI4hAVUEJcvJ4KuPYuswQCLcB/s1600/faithfulness-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="137" src="https://4.bp.blogspot.com/-G0rMmmBGhAw/V1pzxTHONOI/AAAAAAAAASw/nb8sl55hlac8YI4hAVUEJcvJ4KuPYuswQCLcB/s320/faithfulness-2.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ternyata kesetiaan punya arti dalam dan luas artinya. Tidak
saja bertahan dalam sebuah hubungan
apapun yang terjadi namun lebih dari itu. Kesetiaan menuntut kita melakukan
lebih dari itu. Tidak saja dalam sebuah hubungan dengan pasangan atau berelasi tetapi
juga kesetiaan dalam melakukan pekerjaan dan apapun itu yang Tuhan berikan
kepada setiap kita. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-4-3rowzS3XQ/V1pz2ONnAvI/AAAAAAAAAS4/jy2Z8eE3a4k5i2zlwTztTPCQ26YJW4qFwCLcB/s1600/faithfulness-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://3.bp.blogspot.com/-4-3rowzS3XQ/V1pz2ONnAvI/AAAAAAAAAS4/jy2Z8eE3a4k5i2zlwTztTPCQ26YJW4qFwCLcB/s1600/faithfulness-3.png" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Merenungkan kembali arti kesetiaan memang berat. Apalagi
dalam berelasi kita selalu diperhadapkan dengan perbedaan. Friksi selalu hadir setiap
kesempatan yang bisa menimbulkan emosi. Emosi yang tak terkontrol justru
memperburuk keadaan. Jika saat ini baik saya maupun anda gagal berlaku setia,
maka belum terlambat untuk berusaha. Mintalah roh Tuhan untuk bekerja dalam
diri kita memberikan kemampuan untuk kita berlaku setia. Terlebih di dalam Tuhan
kita sudah melihat dan merasakan teladaan kesetiaan dari Tuhan. Setia sampai
mati di atas kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita. KesetiaanNya memberikan
kita rasa aman saat menghadapi pencobaan dan pergumulan. KesetiaanNya
memberikan kestabilan saat iman kita goyah. Dalam Dia kita diberi kesempatan
untuk bertumbuh makin serupa denganNya. KesetiaanNya membuat kita percaya
kepadaNya dan Dia percaya kepada kita anak-anakNya. Jika saat ini Dia telah
memberikan kita anugerah lewat relasi dengan orang lain, maka kita dituntut
membangun kesetiaan. Seperti Dia yang berhasil membangun kesetiaanNya terhadap
kita agar kita tetap bisa hidup didalam kasih Tuhan.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2028348716153145633.post-36260682484934579342016-06-06T21:20:00.000+07:002016-06-18T09:45:16.804+07:00Apa Aku Mendengarkan (?)<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br /></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-align:justify;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="EN-US">Di suatu kesempatan, saya dan beberapa </span><span style="mso-ansi-language: IN;">rekan </span><span lang="EN-US">pelayan anak
melayani di sebuah sekolah Kristen. Ditengah-tengah acara, saya mencoba
menenangkan suara murid-murid TK yang sedang gaduh memasuki ruang kelas setelah
beristirahat. Beberapa kali saya melontarkan kalimat untuk menarik perhatian
mereka. “Halo…anak-anak, sudah siap melanjutkan acara?” Coba dengar apa kata
Miss (sambil menyebutkan nama saya).” Tetapi murid-murid itu tidak kunjung
tenang. Melihat saya kesulitan menenangkan murid-murid. Seorang guru dari
sekolah tersebut membantu saya dengan mengambil microphone saya dan mencoba mencoba
membuat murid-murid tenang. Hanya dengan sekali mengucapkan, “Siapa yang masih
mau main?” Yang langsung dijawab dengan serentak “Mau!”. “Kalo masih main ayo,
dengar apa kata Miss (menyebutkan nama saya).” Surprise bagi saya, seketika itu
juga murid-murid yang tadinya ribut dengan ulahnya masing-masing langsung
tenang. </span></span></div>
</div>
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="EN-US">Moment sesaat itu mengingatkan saya akan
Firman Tuhan yang kira-kira berbunyi, “karena mereka mengenal sua</span><span style="mso-ansi-language: IN;">r</span><span lang="EN-US">anya (Yoh 10:4b)”. Pertanyaannya,
apakah kita yang mengaku anak-anak Tuhan mengenal suara Tuhan? Saat dalam
masalah dan pergumulan kita mencari-cari suara Tuhan untuk menjawab masalah dan
pergumulan kita. Untuk menjawab doa-doa kita. Namun sebelum kita mampu
mendengar suara Tuhan, apakah kita mengenal suara Tuhan dengan baik? Lalu
apakah itu benar-benar suara Tuhan yang kita dengar?</span></span></div>
</div>
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="EN-US">Untuk mengenal suara Tuhan tentunya kita
harus kenal siapa itu </span><span style="mso-ansi-language: IN;">sosok sang
pemilik suara. </span><span lang="EN-US">Pengenalan kita bisa melalui Firman
Tuhan yang kita sering baca (tentunya tidak hanya dibaca lho), ibadah-ibadah
(baca persekuatuan dengan orang seiman yang sering kita ikuti, dan yang paling
penting adalah seberapa tekun kita melakukan komunikasi melalui doa-doa kita kepadaNya.
Nah, hal-hal itulah yang membuat kita, dekat dan akhirnya kenal akan sosokNya. </span><span style="mso-ansi-language: IN;">Hal-hal tersebut</span> <span style="mso-ansi-language: IN;">mengasah kepekaan hati kita. </span></span></div>
</div>
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="EN-US">Lantas, bagaimana kita tahu bahwa Tuhan
sedang berbicara kepada kita? Ada banyak cara yang bisa digunakan Tuhan untuk
berkata-kata kepada kita. Beberapa cara ini yang kerap saya alami</span><span style="mso-ansi-language: IN;"> seperti; </span><span lang="EN-US">melalui
FirmanNya</span><span style="mso-ansi-language: IN;"> lewat pembacaan secara
rutin.</span> <span style="mso-ansi-language: IN;">B</span><span lang="EN-US">isa
melalui kotbah dari hamba-hamba</span><span style="mso-ansi-language: IN;">Nya. </span><span lang="EN-US">Sering Firman yang kita baca atapun kotbah yang kita dengar sama
dengan apa yang dibaca dan didengar orang lain namun hikmat atau pemahaman yang
kita dapat berbeda. </span><span style="mso-ansi-language: IN;">Kita bisa juga
mendengar suaraNya melalui nasehat dari orang-orang disekitar. </span><span lang="EN-US">Suara Tuhan bisa juga didengar melalui doa-doa yang kita mohonkan kepadaNya.
Lho, koq bisa? Bukannya dalam doa kita yang berbicara dengan Tuhan. Bukan
sebaliknya. Memang benar, dalam doa kitalah yang berbicara kepadaNya, namun
cara ini bisa dipakai Tuhan untuk berbicara. Setelah berdoa kita bisa merasakan
kelegaan atau ada kegerakan dalam hati kita untuk menilik kembali apakah doa
yang kita mohonkan itu sesuai dengan kehendakNya</span><span style="mso-ansi-language: IN;"> atau tidak</span><span lang="EN-US">. </span><span style="mso-ansi-language: IN;">Cara yang lebih dekat (baca: intim) yang dipakai Tuhan adalah </span><span lang="EN-US">melalui suara hati dan pemikiran yang muncul dalam benak kita </span><span style="mso-ansi-language: IN;">setelah</span><span lang="EN-US"> kita bertemu
dengan orang lain atau setelah mengalami suatu peristiwa. </span><span style="mso-ansi-language: IN;"></span></span></div>
</div>
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-9vhUrk8vJxI/V1WFDIduFiI/AAAAAAAAASA/fK_9dPa-GTMqCPYisZm1f1fWM88sOgg8gCLcB/s1600/Gmbr%2BUtk%2BArtikel-Suaramu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="319" src="https://1.bp.blogspot.com/-9vhUrk8vJxI/V1WFDIduFiI/AAAAAAAAASA/fK_9dPa-GTMqCPYisZm1f1fWM88sOgg8gCLcB/s320/Gmbr%2BUtk%2BArtikel-Suaramu.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="mso-ansi-language: IN;">Agar kita bisa
mendengarkan suaraNya, tentunya ada kondisi tertentu karena suara Tuha<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>itu sangat khusus. Kita akan mampu
mendengarNya </span><span lang="EN-US">jika kita dalam keadaan tenang.</span><span style="mso-ansi-language: IN;"> Tenang jiwa dan dan hati. </span><span lang="EN-US"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jika kita masih marah,
memendam kebencian, panik, kesedihan, atau perasaan-perasaan negatif maka kita
sulit mendengar dengan jelas. Coba bayangkan kalo kita sedang berdebat. Tidak
ada yang bisa didengar kata-kata dari 2 orang yang saling berbicara. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hal yang paling penting juga adalah apa yang
menjadi penghalang kita sehingga kita sulit mendengar suara Tuhan. Salah satu
penghalang terbesar adalah dosa</span><span style="mso-ansi-language: IN;">.</span>
<span lang="EN-US">Tentunya kita perlu mengampunan dari Tuhan dan mulai hidup
dalam pertobatan.</span></span></div>
</div>
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="EN-US">Jika saat ini kita sedang menghadapi
masalah dan pergumulan dan kita mencari-cari suaraNya yang tak terdengar lagi,
mungkin kita perlu memeriksa diri kita. Apakah kita sudah mengenalNya? Apakah
ada penghalang yang membuat kita sulit mendengar? Atau…bisa jadi suaraNya sudah
terdengar tapi hati kita begitu keras untuk mendengar.</span><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-US">Selamat mendengarkan
suara Tuhan dan belajar memahami suaraNya.</span></span></div>
</div>
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="EN-US">Tuhan memberkati.</span></span><span style="mso-ansi-language: IN;"></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0